Suara.com - Suami aktris Joanna Alexandra, Raditya Oloan, dilaporkan meninggal pada Kamis (6/5/2021) malam akibat infeksi bakteri Acinetobacter Baumannii, bukan karena virus corona Covid-19.
Penyebab meninggalnya ayah empat anak tersebut dikabarkan langsung oleh sahabat sekaligus personel Project Pop, Yosi, saat ditemui di Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, kemarin malam.
"Waktu dia kena Covid kami cukup kaget ya, tapi kan sempat membaik sudah negatif. Jadi dia ini (meninggal) bukan Covid, tapi karena ada bakteri. Nama bakterinya adalah acinetobacter baumannii," ungkap Yosi, dilansir Matamata, --jaringan Suara.com.
Yosi menambahkan bahwa dokter sudah berusaha menyembuhkan infeksi Acinetobacter baumannii tersebut menggunakan antibiotik, tetapi tidak berhasil.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun mengatakan bahwa bakteri Acinetobacter baumannii terus menemukan cara baru untuk menghindari efek antibiotik.
Jadi, dapat dikatakan bahwa bakteri jenis ini dapat kebal terhadap beberapa kelompok antibiotik. Apabila Acinetobacter baumannii resisten terhadap banyak antibiotik, maka bakteri kebal terhadap berbagai obat.
Acinetobacter baumannii dapat menyebar melalui kontak langsung dan bisa ditemukan pada kulit, atau makanan, air, tanah, serta rumah sakit.
Kelompok bakteri Acinetobacter baumannii dapat hidup dalam waktu lama pada permukaan lingkungan dan peralatan bersama jika tidak dibersihkan secara benar.
Bakteri dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak dengan permukaan atau peralatan yang terkontaminasi. Bisa juga menyebar melalui tangan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Manfaatkan Bakteri, Ilmuwan Kini Bisa Mengatasi Mikroplastik di Lautan
Berdasarkan laman Drugs, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius di paru-paru, darah, otak, saluran kemih, dan luka.
Penderita mungkin tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi bakteri Acinetobacter sampai mengalami salah satu penyakit ini:
1. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru. Bakteri dapat masuk ke paru-paru melalui mulut atau hidung. Penderita juga bisa terinfeksi jika pernah berada di ICU atau menggunakan ventilator.
2. Infeksi darah
Infeksi darah dapat terjadi jika bakteri masuk melalui kateter yang dipasang di pembuluh darah pasien. Ini juga bisa terjadi ketika infeksi dari tempat lain di tubuh menyebar ke darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!