Suara.com - Vaksin Covid-19 memiliki efek samping yang berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya mengalami nyeri di lengannya, ada juga yang sampai demam, mual, atau gatal-gatal.
Menurut spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner, MD, salah satu faktor perbedaan itu adalah usia.
"Efek samping jelas terkait dengan usia. Semakin tua Anda, semakin kecil kemungkinan mengalami efek samping dari vaksin," jelas Schaffner, dilansir Health.
Alasannya belum jelas, kata Schaffner. Tetapi bisa jadi sistem kekebalan orang muda lebih cenderung bereaksi kuat dan cepat terhadap vaksin.
Faktor lainnya adalah cara kerja sistem kekebalan orang tersebut.
"Sistem kekebalan setiap orang memiliki beberapa keistimewaan yang memengaruhi cara mereka merespons vaksin," imbuh pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.
"Beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali setelah vaksinasi, sedangkan yang lainnya mengalami banyak gejala," lanjutnya.
Ada juga orang yang memiliki reaksi ekstrem terhadap pengobatan, vaksinnya, dan Covid-19 itu sendiri.
Namun, selain alergi, tidak ada data yang secara jelas menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami reaksi ekstrem terhadap vaksin Covid-19.
Baca Juga: 3.000 Warga Jakarta Akan Disuntik AstraZeneca, Wagub: Tak Ada Efek Samping
"Belum sepenuhnya diketahui mengapa beberapa orang mengalami efek samping yang parah dari vaksin Covid-19," ujar Prathit Kulkarni, MD, asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine.
Karena reaksi buruk hanya diketahui oleh orang itu sendiri, dokter menyarankan untuk jujur pada diri sendiri tentang bagaimana tubuh cenderung merespon penyakit dan membuat rencana yang sesuai.
Misalnya, meminta orang lain untuk menemani vaksinasi agar bisa membantu jika ada hal-hal darurat, atau mengambil cuti kerja terlebih dahulu.
Kulkarni setuju, dan menyarankan untuk setidaknya membuat perencanaan dalam mengatasi kelelahan atau nyeri otot setelah vaksinasi Covid-19.
"Ini layak dilakukan untuk mendapatkan perlindungan terhadap Covid-19," pungkas Schaffner.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa