Suara.com - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna nampaknya efektif untuk melawan varian baru virus corona India. Hal ini ditemukan oleh para peneliti di Universitas Emory yang masih sangat dini.
Para peneliti melalui temuannya yang diunggah ke bioRxiv, mencari tahu seberapa kuat perlindungan dari infeksi virus corona sebelumnya dan suntik vaksin Covid-19 terhadap varian baru virus corona India tersebut.
Sebagian besar sampel darah dari orang yang pernah terinfeksi virus corona dan orang yang suntik vaksin Covid-19 menunjukkan mampu memblokir varian virus corona India menginfeksi tubuh.
Tim peneliti menguji 2 lusin sampel darah dari orang yang pernah terinfeksi virus corona, sampel dari 10 orang yang sudah menerima dua kali suntikan vaksin Pfizer dan 15 sampel dari orang yang sudah dua kali suntik vaksin Moderna.
Studi itu menemukan bahwa 79 persen sampel darah dari orang yang sebelumnya terinfeksi virus corona dan orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 sama-sama mampu menangkal varian baru virus corona India.
Dengan kata lain, sekitar 20 persen sampel darah dari orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya kehilangan kemampuan untuk menangkal varian virus corona India.
Sampel darah ini sendiri dikumpulkan sekitar 1 hingga 3 bulan setelah seseorang pulih dari virus corona Covid-19 dan sampel orang yang sudah vaksin Covid-19 sekitar 20 hingga 50 hari setelah dosis kedua vaksin mRNA.
"Hasil ini menunjukkan bahwa kekebalan dari vaksin mRNA kemungkinan bisa melindungi tubuh dari varian baru virus corona India," kata penelitian dikutip dari Fox News.
Karena varian baru virus corona India terus berkembang, jadi penting untuk memantau mutasi tambahan dalam lonjakan yang berdampak pada resistensi antibodi, penularan virus dan kemanjuran vaksin.
Baca Juga: Akibat Kelalaian, Perempuan Italia Disuntik 6 Dosis Vaksin Pfizer Sekaligus
Dr Mehul Suthar, penulis studi terkait dan asisten profesor di Universitas Emory, mengatakan temuan itu menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan vaksinasi di India dan secara global, karena varian virus corona yang baru terus bermunculan dan beredar.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini meningkatkan status varian baru virus corona India menjadi "varian perhatian". Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakir (CDC) AS sekarang ini mengklasifikasikan varian baru virus corona itu sebagai varian minat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group