Suara.com - Hari Raya Idulfitri identik dengan makan besar dan nikmat. Ini juga sering kali jadi ajang balas dendam usai berpuasa satu bulan lamanya yang memicu makan berlebihan.
Anda mungkin telah mengetahui bahwa makan berlebihan tidak sehat. Dalam hal ini, sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology: Endocrinology and Metabolism mengatakan bahwa meskipun makan berlebihan kadang-kadang tidak menimbulkan efek samping apa pun pada tubuh Anda, namun hal itu dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Melansir dari Healthshots, studi tersebut menyatakan bahwa makan berlebihan berpengaruh pada berat badan, konsentrasi lemak, dan bahkan kadar gula darah Anda. Selain itu, risiko utama makan berlebihan dikaitkan dengan asupan kalori tinggi yang dapat meningkatkan risiko kesehatan Anda secara keseluruhan.
Berikut enam kondisi kesehatan yang disebabkan oleh makan berlebihan, antara lain:
1. Penumpukan lemak berlebih
Jika Anda sering makan berlebihan, seiring waktu akan memperlambat proses pencernaan Anda yang pada gilirannya menyimpan makanan ke dalam perut Anda untuk jangka waktu yang lebih lama dan mendorong kelebihan lemak untuk disimpan di dalam tubuh.
Menurut sebuah studi tahun 2012, penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan dan obesitas.
2. Dapat menyebabkan diabetes
Makan berlebihan dapat menghentikan sel darah untuk mengubah glukosa darah menjadi energi dan membuat kadar gula darah Anda lebih sulit dikendalikan, sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Baca Juga: Ibu-ibu, Ini Lho Resep Opor Ayam Khas Solo untuk Lebaran
3. Menghambat tidur nyenyak
Makan berlebihan menyebabkan seseorang merasa lesu dan memengaruhi pola tidur.
4. Dapat Meningkatkan risiko kesehatan jantung
Makan berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Makan berlebihan dapat melepaskan hormon stres norepinefrin yang pada akhirnya meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
5. Mengganggu sistem pencernaan
Makan berlebihan, terutama makanan yang tidak sehat dapat merusak sistem pencernaan Anda. Anda mungkin menderita gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung, mulas, sindrom usus bocor atau IBS, kembung berlebihan, dan kembung.
6. Dapat mengganggu fungsi otak
Makan berlebihan dapat mengganggu fungsi otak karena makanan berkalori tinggi dalam jumlah besar diketahui menyebabkan hilangnya memori dan penurunan kemampuan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah