Suara.com - Menyikat gigi memang sudah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun, sehingga kita merasa sudah benar dalam melakukannya. Padahal, kita bisa saja melakukannya secara salah yang dapat menyebabkan masalah mulut.
American Dental Association merekomendasikan untuk menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit menggunakan sikat berbulu lembut dan pasta gigi berflourida.
Pakar kesehatan juga menyarankan untuk mengganti sikat setiap beberapa bulan, dan flossing sekali sehari untuk membersihkan tempat yang sulit dijangkau bulu sikat.
Terlepas dari saran tersebut, dilansir Insider, Anda juga harus tahu tandanya ketika menyikat gigi secara salah:
1. Terdapat banyak plak gigi
Jika gigi Anda terasa lengket atau tampak kuning, bahkan setelah disikat, kemungkinan masih ada sisa plak yang perlu dibersihkan.
Plak gigi dapat dihilangkan dengan menyikat secara menyeluruh, tetapi jika dibiarkan dalam waktu lama akan menjadi lapisan bakteri yang mengeras, disebut karang gigi atau kalkulus.
Dokter gigi Joshua Golden mengatakan cara termudah memastikan Anda tidak meninggalkan plak adalah dengan beralih ke sikat gigi elektrik.
2. Napas bau, bahkan setelah sikat gigi
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Doa Sebelum SIkat Gigi dan Sunahnya
Bau mulut terjadi akibat penumpukan bakteri di lidah. Untuk mengatasinya, pastikan untuk menyikat lidah serta gigi. Anda juga dapat mencoba pengerik lidah yang dirancang untuk melawan bau mulut.
Obat kumur dapat menyegarkan napas dalam sekejap, tetapi mungkin tidak mengatasi masalahnya.
Jika bau napas menjadi masalah terus-menerus meski sudah sikat gigi dan lidah dibersihkan, periksakan ke dokter gigi.
3. Menyikat gigi membuat gusi berdarah
Gusi berdarah dapat terjadi jika Anda tidak menyikat gigi dengan benar, atau sebagai tanda awal radang gusi.
"Menyikat terlalu keras dapat mengiritasi gusi, membuatnya rentan berdarah," menurut Berkeley Clinic.
Untuk mengatasinya Anda bisa mengganti sikat yang memiliki bulu lebih halus dan kepala lebih kecil.
Penumpukan plak di sepanjang garis gusi juga dapat menyebabkan radang dan berdarah. Pastikan untuk memperhatikan garis gusi Anda dengan lembut saat menyikat.
4. Menyikat gigi tepat setelah makan atau minum
Menyikat gigi tepat setelah makan atau minum, terutama setelah mengonsumsi makanan asam, dapat menghilangkan enamel pelindung gigi seiring waktu.
Dokter gigi merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 30 menit setelah makan.
Jika ingin menyegarkan napas setelah makan tanpa membahayakan email gigi, cobalah penyegar napas, obat kumur, atau gosok lidah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas