Suara.com - Seorang politisi India telah menjadi sorotan karena argumentasinya baru-baru ini. Ia mengklaim bahwa virus corona atau Covid-19 memiliki 'hak untuk hidup' karena itu adalah 'makhluk hidup'.
Sontak komentar itu memicu ejekan dari para pemimpin oposisi di negara tersebut. Seperti dilansir Hindustan Times, Trivendra Singh Rawat, yang juga mantan Menteri Utama negara bagian Uttarakhand, membuat pernyataan itu pada Kamis (13 Mei 2021) yang mengejutkan banyak orang, terutama mengingat bagaimana virus tersebut telah melanda India saat ini.
“Kalau kita bicara filosofis, maka virus Covid-19 juga merupakan organisme hidup yang ingin hidup dan berhak hidup layaknya manusia.”
“Namun, kami menganggap diri kami lebih cerdas daripada organisme hidup lainnya. Kami sekarang mengejarnya dan untuk melarikan diri, virus terus berubah bentuknya, "
Uttarakhand, sebuah negara bagian di India utara, sama seperti bagian lain negara itu, telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang telah menyebabkan sistem perawatan kesehatannya berada di ambang kehancuran. Pada 15 Mei, lebih dari 4.100 orang telah terbunuh karena virus di Uttarakhand saja.
Dapat dimengerti bahwa Kongres Uttarakhand tidak terkesan dengan klaim Rawat dan menembaknya. Wakil presiden Kongres Uttarakhand Suryakant Dhasmana berkata, bahwa yang dikatakan Rawat, yang adalah CM negara bagian, tidak lain adalah bodoh dan tidak masuk akal. Dia sudah gila dan tidak punya penglihatan karena itu dia tiba-tiba digantikan oleh partainya, "
Sementara itu, sekretaris negara bagian Uttarakhand dari Indian Medical Association (IMA) Dr Ajay Khanna mengecam Rawat, mengatakan,
“Itu memalukan dan menghina semua orang yang kehilangan nyawanya karena virus mematikan ini.”
Rawat tidak asing dengan kontroversi. Pada tahun 2019 lalu, seperti dilansir The Hindustan Times, dia mengejutkan orang-orang dengan mengklaim bahwa sapi adalah satu-satunya hewan yang menghirup dan menghembuskan oksigen.
Baca Juga: Positif Corona, 23 Orang di Satu Desa Dijemput Satgas Covid-19 Banyumas
Pada bulan Maret tahun ini, partai yang berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP) mengeluarkannya dari partai tersebut, yang diyakini secara luas karena tindakannya yang gegabah dan kontroversial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya