Suara.com - Usus buntu merupakan organ kecil yang menempel pada usus besar di sisi bagian kanan bawah rongga perut. Sama seperti organ tubuh lainnya, usus buntu ini juga bisa terinfeksi hingga mengalami peradangan. Lantas, apa saja gejala usus buntu yang perlu diwaspadai?
Gejala Usus Buntu
Gejala usus buntu bisa berbeda-beda dan cenderung tidak khas. Namun, secara umum, seseorang yang terkena usus buntu biasanya akan merasakan beberapa gejala berikut ini:
- Nyeri perut di sekitar pusar yang kemudian menjalar ke sisi kanan bawah perut dalam beberapa jam
- Nyeri di bagian sisi kanan bawah perut yang semakin memberat ketika perut disentuh atau saat bergerak, batuk, atau bersin
- Demam
- Gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, mual, serta muntah
- Nafsu makan berkurang
- Perut kembung
Gejala usus buntu yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan pecahnya usus buntu. Ketika usus buntu pecah, maka kuman dan kotoran di dalam usus buntu akan masuk ke rongga perut, sehingga dapat menimbulkan infeksi dan peradangan yang luas.
Kondisi yang disebut apendisitis ataupun penyakit usus buntu biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 16 tahun. Kira-kira apa penyebab penyakit usus buntu pada anak? Terjadinya penyakit usus buntu sering kali disebabkan oleh sumbatan yang terjadi pada usus buntu.
Sumbatan ini bisa saja disebabkan oleh tinja yang keras, lendir, ataupun cairan usus, hingga pembengkakan kelenjar getah bening, atau infeksi parasit di usus. Ketika usus buntu tersumbat, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak hingga membuat usus buntu meradang dan menjadi bengkak. Lama-kelamaan, maka usus buntu yang bengkak dapat pecah.
Selain karena adanya sumbatan di usus buntu, penyakit usus buntu juga dapat disebabkan oleh gangguan pada aliran darah di usus buntu atau terpuntirnya usus buntu.
Cara Mengobati Penyakit Usus Buntu
Baca Juga: Hati-hati! 3 Pola Makan Ini Tingkatkan Risiko Usus Buntu
Usus buntu pecah bisa terjadi dalam kurun waktu 48–72 jam setelah gejala usus buntu pada anak pertama kali dirasakan. Pecahnya usus buntu ini bisa saja menyebabkan peritonitis yang berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit. Penyakit usus buntu dapat ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu yang disebut apendektomi, di mana prosedur ini umumnya dilakukan di bawah pengaruh bius umum.
Jika tidak segera ditangani oleh dokter, maka gejala usus buntu dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti peritonitis dan sepsis. Oleh karena itu, segeralah periksa ke dokter jika mengalami beberapa gejala usus buntu.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan