Suara.com - Pada Kamis lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan varian virus COVID-19 India telah membuat cemas orang Inggris.
“Varian ini sangat mengkhawatirkan. Jadi kami ingin pastikan bahwa kami mengambil semua langkah hati-hati,” ungkap Boris Johnson, sebagaimana yang dikutip dari ABC News.
Komentar Perdana Menteri Inggris berhasil memicu spekulasi bahwa pemerintah Inggris akan meningkatkan vaksinasi secara bersamaan di daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus infeksi virus corona jenis baru tersebut.
Otoritas lokal di kota Blackburn di barat laut Inggris, kini sedang menyiapkan klinik vaksin tambahan menyusul lonjakan infeksi kasus baru.
Meski dikatakan kasus infeksi telah menurun sejak Agustus lalu setelah adanya aturan penguncian ketat dan program vaksinasi, namun varian baru virus corona dari India ini membuat negara di dunia harus tetap waspada.
Disebut lewat studi REACT, varian India telah ditemukan pada 7,7 persen dari 127.000 kasus yang diuji selama 15 April dan 3 Mei di Inggris.
Bahkan, menurut Profesor Steven Riley dari Imperial College mengatakan, varian ini tidak jelas apakah lebih parah meski ia tetap memperingatkan bahwa varian ini cukup beresiko.
Meski pemerintah dan ilmuwan Inggris menyebut infeksi baru mulai meningkat beberapa minggu mendatang, namun jawaban masih kurang jelas apakah varian ini dapat menyebabkan peningkatan rawat inap atau kematian. Mengingat sebagian besar orang dianggap kurang rentan setelah menerima vaksinasi.
Selama beberapa minggu terakhir, India mengalami kenaikan kasus virus yang dahsyat. Kekhawatiran ini telah berkembang di seluruh dunia, hingga dianggap berpotensi merusak efektivitas vaksin.
Baca Juga: Dibuka Kembali, Obyek Wisata di Balikpapan Dijaga Ketat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara