Suara.com - Varian virus corona B1617 yang berasal dari India telah jadi ancaman baru dalam penanganan pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang mengatakan varian baru virus corona itu telah menjadi perhatian dunia.
"Kami mengklasifikasikan ini sebagai varian yang menjadi perhatian di tingkat global," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19, dalam sebuah pengarahan beberapa hari lalu.
WHO juga memperingatkan bahwa varian virus corona B1617 lebih cepat menular. Selain India yang saat ini masih jadi episentrum lonjakan kasus positif Covid-19, varian B1617 telah menyebar hingga ke Inggris.
Pihak berwenang mengidentifikasi ada 2.323 kasus virus corona yang berkaitan dengan virus B1617, kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Berbicara di Parlemen, Hancock mengatakan, sebanyak 86 wilayah otoritas lokal yang berbeda sekarang telah mengidentifikasi setidaknya lima orang dengan jenis baru tersebut.
"Kasus telah berlipat ganda dalam sepekan terakhir di Bolton, Blackburn dan Darwen di barat laut Inggris dan varian India sekarang menjadi jenis virus yang dominan," kata Hancock dikutip dari Bloombergh.
Dia mendesak masyarakat untuk divaksinasi. Pasalnya, menurut Hancock, kebanyakan pasien yang terinfeksi strain India di rumah sakit Bolton belum menerima suntikan vaksin. Bukti awal menunjukkan vaksin masih bekerja melawan varian baru ini, katanya.
Kasus positif Covid-19 di Inggris naik 9 persen dalam sepekan terakhir, data pada situs worldometer. Lantaran bertambah 15.917 kasus selama sepekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Inggris kini mencapai 4,45 juta.
Baca Juga: Bulan Pancasila, Fortais Bakal Fasilitasi Kaum Jomlo Nikah Bareng Gratis
Sementara itu secara global, tercatat 527.121 orang diseluruh dunia yang terkinfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir. India masih mendominasi laporan kasus harian, meski telah turun di bawah 300 ribu dalam beberapa hari terakhir.
Sejak wabah terjadi pada tahun lalu, kasus Covid-19 diseluruh dunia per Selasa (18/5) pukul 07.45 WIB telah lebih dari 164,25 juta. Sebanyak 3,4 juta jiwa meninggal dunia, sedangkan jumlah orang yang sembuh juga telah mencapai 144,16 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!