Suara.com - Melihat pemandangan alam benar-benar bermanfaat bagi kesehatan jiwa, terutama bagi Anda yang kerap mengalami kecemasan selama pandemi COVID-19.
Hal ini diungkap oleh studi dari Swansea University di Wales, Inggris, yang mengatakan bahwa melihat atau menghargai alam dapat memberi rasa positif bagi diri sendiri, dan berujung pada membaiknya kesehatan jiwa.
Menurut Profesor Psikolog Andrew Kemp dari College of Human and Health Sciences, studi ini menyajikan kerangka kerja transdisiplin dalam membantu memahami dan meningkatkan kesejahteraan.
"Kami mendefinisikan kesejahteraan sebagai pengalaman psikologis yang positif, yang menghubungkan diri sendiri, komunitas, maupun lingkungan. Ini dipengaruhi oleh faktor sosio-kontekstual di luar kendali individu," ungkapnya yang dilansir dari Healthshots.
Temuan yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology ini pemahaman tentang bagaimana cara melindungi kesejahteraan diri selama pandemi.
"Kami telah berkontribusi pada pemahaman terkait bagaimana melindungi kesejahteraan selama pandemi, juga mengarah pada pengembangan intervensi sains kesejahteraan yang inovatif, juga menargetkan mahasiswa dan orang yang hidup dengan cedera otak," ungkapnya.
Ia menambahkan, studi ini tidak hanya menyorot kehidupan pasca pandemi, melainkan upaya mempromosikan kesejahteraan bagi lingkungan.
"Globalisasi, urbanisasi, dan kemajuan teknologi membuat manusia semakin terputus dari alam. Ini terus berlanjut, meski penelitian menunjukkan bahwa kontak dengan alam dapat meningkatkan kesejahteraan diri," jelas Andrew Kemp.
Sementara itu dilansir dari Verry Well Mind, tim peneliti dari Jepang menyurvei ribuan orang di kota Tokyo, dan mempelajari bagaimana paparan terhadap alam memengaruhi kesejahteraan mereka selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Syahdu Banget, Rasakan Sensasi Melihat Alam Yogyakarta di Obelix Hills
Hasilnya menemukan, orang yang menghabiskan waktu di luar ruangan seperti alam memiliki kesehatan mental yang lebih positif, dibanding peserta yang jarang keluar untuk menikmati alam sekitar.
Sebuah penelitian yang terbit pada 17 November oleh Ecologial Applications dari Ecological Society of Amerika, para peneliti melakukan survei online terhadap 3.000 orang di Tokyo pada awal Juni 2020. Survei ini meliputi kelompok wanita dan juga pria.
Peserta diminta menilai survei terkait kesejahteraan mental mereka, termasuk kecemasan, depresi, kesepian, kebahagiaan, kepuasaan hidup, dan harga diri.
"Situasi COVID-19 telah membuat orang menjadi stres. Karena itu, hubungan dengan alam meski hanya melihat dari jendela, dapat melindungi Anda dari efek stres," ungkap psikoterapis Mayra Mendez, PhD, LMFT.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan