Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan penghentian produk herbal dengan merek Lianhua Qingwen Capsules (LQC) tanpa izin edar dan Phellodendron yang digunakan untuk donasi penanganan Covid-19. BPOM mengakui jika produk tersebut sudah ada yang mendapat izin edar BPOM RI, namun produk tersebut dilarang untuk digunakan sebagai obat Covid-19.
Di sisi lain, ada kabar baik dari pencarian obat Covid-19. Ilmuwan kini tengah berusaha menemukan obat Covid-19 yang bekerja langsung untuk mematikan virus Corona yang ada di dalam tubuh. Kabar baik datang dari tim ilmuwan internasional Menzies Health Institute Queensland, Griffith University Australia, yang menyebut telah ditemukan obat untuk membunuh 99,9 persen partikel virus Corona di paru-paru.
Baca berita selengkapnya di bawah ini!
1. Catat! BPOM Larang 2 Obat Herbal Ini Dipakai untuk Tangani Pasien Covid-19
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan penghentian produk herbal dengan merek Lianhua Qingwen Capsules (LQC) tanpa izin edar dan Phellodendron yang digunakan untuk donasi penanganan Covid-19.
Dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Selasa (18/5/2021), khusus untuk LQC, BPOM mengakui jika produk tersebut sudah ada yang mendapat izin edar BPOM RI.
2. Canggih, Ilmuwan Teliti Obat Covid-19 yang Langsung Mematikan Virus Corona
Setelah berhasil mengembangkan vaksin Covid-19, ilmuwan kini tengah berusaha menemukan obat Covid-19 yang bekerja langsung untuk mematikan virus Corona yang ada di dalam tubuh.
Baca Juga: Obat Asam Lambung: Herbal dan Konvensional, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Kabar baik datang dari tim ilmuwan internasional Menzies Health Institute Queensland, Griffith University Australia, yang menyebut telah ditemukan obat untuk membunuh 99,9 persen partikel virus Corona di paru-paru.
3. Kotoran Saat Buang Air Besar Berwarna Seperti Ini, Waspadai Kanker Usus
Kanker usus adalah istilah umum untuk sel kanker yang berkembang biak secara tidak terkendali di usus besar (kolon dan rektum). Jika terdeteksi cukup dini, pengobatan dapat menyembuhkan kanker usus dan menghentikannya.
Tapi, sayangnya tidak banyak yang tahu cara mengenali kanker usus sejak awal. Padahal, yang tidak banyak diketahui, bahwa warna kotoran saat buang air besar bisa menunjukkan banyak masalah kesehatan yang berbeda termasuk risiko penyakit, salah satunya kanker usus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya