Suara.com - Gerhana bulan merupakan fenomena yang terjadi saat bulan bergerak menuju bayangan bumi. Ini terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan sejajar.
Tapi pernahkah bertanya-tanya apa dampak gerhana yang jatuh pada malam bulan purnama ini terhadap kesehatan?
Dilansir dari Times of India sains belum dapat menemukan bukti kuat yang menghubungkan masalah kesehatan dengan gerhana bulan. Tetapi orang-orang di seluruh dunia merasa bahwa gerhana tersebut menimbulkan risiko tertentu bagi kesejahteraan umum orang-orang.
Keyakinan tradisional menunjukkan bahwa sinar ultraviolet yang kuat yang dipancarkan saat gerhana bulan, membuat makanan yang dimasak tidak aman untuk dikonsumsi. Bahkan, gerhana juga diyakini mencemari air minum.
Dikatakan juga bahwa seseorang tidak boleh melihat gerhana tanpa alat pelindung karena radiasi yang dipancarkan dapat membahayakan mata. Tetapi sains tidak mendukung teori ini, karena bulan tidak memancarkan cahaya kuat selama gerhana bulan sehingga aman untuk melihatnya tanpa kaca pelindung.
Keyakinan lain menunjukkan bahwa radiasi yang dihasilkan selama gerhana bulan berbahaya bagi perempuan hamil. Cerita rakyat menunjukkan bahwa gerhana juga mempengaruhi kesuburan seorang wanita karena di jaman dulu, bulan dianggap sebagai simbol kesuburan.
Faktanya, beberapa kepercayaan kuno bahkan menunjukkan bahwa gerhana bulan bisa menjadi waktu yang ideal untuk mengandung seorang anak.
Sesuai penelitian yang diterbitkan di PubMed.gov, gerhana bulan memang memengaruhi tidur manusia dan dikatakan memicu kurang tidur.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 33 orang, ditemukan bahwa indikator tidur nyenyak berkurang 30 persen dan bahkan waktu untuk tertidur berkurang 5 menit saat bulan purnama. Namun, penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mendukung klaim tersebut.
Baca Juga: Daftar Waktu Gerhana Bulan Total di Indonesia Malam Ini
Namun studi lain yang diterbitkan di PubMed.gov berjudul 'The Lunar Cycle: Effects on Human and Animal Behavior and Physiology', mengklaim bahwa siklus bulan mungkin berdampak pada reproduksi manusia, termasuk kesuburan, menstruasi, dan angka kelahiran.
Penelitian menunjukkan bahwa siklus bulan juga dapat mempengaruhi perubahan hormonal pada serangga dan bahkan variasi harian "dalam melatonin dan kortikosteron menghilang selama hari-hari bulan purnama pada burung".
Dampak lain dari siklus bulan dapat dicatat pada tikus laboratorium dalam hal sensitivitas rasa dan bahkan struktur ultrastruktur sel kelenjar pineal yang mengatur melatonin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tiram juga telah menyesuaikan jamnya dengan ritme bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital