Suara.com - Cuaca panas tidak hanya menyebabkan keringat berlebih atau berdampak buruk pada kulit, tetapi juga bisa memicu perut kembung. Tapi, banyak orang yang tidak menyadari bahwa paparan sinar matahari yang panas itu menyebabkan kembung.
Menurut konsultan nutrisi holistic bersertifikat, Stephanie Papadaki dan pendiri Gut Integrity, cuaca panas bisa menyebabkan dehidrasi yang bisa menyebabkan perut menjadi kembung.
Stephanie Papadakis menjelaskan Anda akan kehilangan air dan elektrolit vital serta tubuh akan mencoba mempertahankan yang tersisa sehingga tubuh menjadi berkeringat untuk menurunkan suhu internal.
Retensi cairan ini menyebabkan perut terasa kembung, membuat Anda merasa tidak nyaman dan sering lelah, pusing maupun lesu. Karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah kunci untuk mencegah perut kembung.
Pengobatan lain yang kurang umum tapi efektif melawan perut kembung adalah memberi makan bakteri positif di usus Anda. Menurut Eve Kalinik, penulis Happy Gut, Happy Mind, dan ahli gizi Holland & Barrett Isabel Tarrant, bakteri usus mempengaruhi segalanya.
"Ketahuilah 70 persen dari sel-sel kekebalan kita ada di dalam usus, jadi itu adalah pusat dari sistem kekebalan tubuh kita," kata Eve Kalinik dikutip dari Express.
Eve menyarankan konsumsi makanan yang beragam bisa memberi makan bakteri positif di usus Anda. Makanan yang lebih gelap, berwarna-warni dan beragam, seperti beri, wortel, cokelat hitam, teh hijau, bayam, dan aggur yang kaya kandungan polifenol lebih baik.
"Makanan yang mengandung serat prebiotik juga memberi makan bakteri positif di usus kita, seperti bawang putih, buncis, lentil, artichoke dan bawang bombay," jelasnya.
Jika perut kembung terus berlanjut, kondisi ini bisa menandakan Anda intoleransi terhadap salah satu dari makanan tersebut. Menurut NHS, intoleransi makanan bisa menyebabkan perut kembung ketika:
Baca Juga: Tak Suka Makan Sayur Pahit Berisiko Kecil Terinfeksi Virus Corona, Kok Bisa?
- Usus Anda tidak kosong dengan benar
- Makanan menyebabkan gas terperangkap
- Terlalu banyak gas yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap makanan
Makanan yang paling umum menyebabkan perut kembung adalah gandum atau gluten dan produk susu. Jika Anda memiliki intoleransi di antara makanan tersebut, Anda bisa mengonsumsinya lebih sedikit atau menghindarinya.
Roti cenderung menjadi salah satu penyebab terburuk. Isabel Skypala PhD, ahli diet alergi spesialis di Royal Brompton dan Harefield NHS Foundation Trust, mengatakan sepertiga pasien di klinik alergi mengeluhkan gejala pencernaan, seperti perut kembung, diare, muntah, dan sakit perut setelah makan roti.
Menurut Dr Skypala, alergi tidak mungkin menjadi penyebabnya tapi gejala yang berhubungan dengan roti adalah nyata dan gandum bisa menjadi penyebabnya. Jika Anda mengalami kembung atau gejala ringan lainnya setelah makan roti, Dr Skypala merekomendasikan untuk mencoba diet eliminasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien