Suara.com - Long Covid-19 juga dikenal sebagai sindrom pasca-Covid-19 yang terjadi ketika virus corona menyebabkan gejala selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi berakhir atau pasien sembuh.
The Prince of Wales baru-baru ini menyatakan olahraga yoga bisa membantu mengatasi kondisi ini. Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy dan Chatty Dobson pun menjelaskan peran olahraga yoga dalam penyembuhan pasien setelah pulih dari infeksi virus corona Covid-19.
Survei ONS UK terbaru menemukan bahwa 697.000 orang telah mengalami gejala virus corona Covid-19 selama lebih dari 12 minggu dan 473.000 di antaranya selama lebih dari 6 bulan.
NICE mendefinisikan Long Covid-19 sebagai gejala yang berkembang selama atau setelah infeksi yang konsisten dengan infeksi virus corona Covid-19. Kemudian, gejala ini berlanjut selama lebih dari 12 minggu.
Menurut Dr Lee, gejalanya mungkin termasuk sesak napas, kelelahan kronis, kabut otak, kecemasan, dan depresi. Mereka juga mungkin mengalami nyeri, peningkatan suhu tubuh, dan masalah kejiwaan.
Baru-baru ini, Pangeran Charles pun menyarankan orang yang saja pulih dari virus corona Covid-19 harus olahraga yoga untuk mengembalikan kesehatannya seperti semula.
"Yoga terapeutik terbukti bisa berkontribusi pada ksesehatan dan penyembuhan. Pada dasarnya, yoga adalah praktik yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres, membangun ketahanan dan meningkatkan penyembuhan," kata Pangeran Charles dikutip dari Express.
Kemudian, ia menjelaskan cara latihan yoga bisa mengurangi tekanan permintaan layanan kesehatan, menghemat sumber daya yang mahal untuk orang lain yang membutuhkan.
Yoga dan virus corona Covid-19
Baca Juga: Tidak Hanya Paru-Paru, Virus Corona dapat Masuk ke Pankreas dan Memperburuk Diabetes!
Dr Lee mengatakan Pangeran Charles mungkin benar tentang efek yoga pada gejala Long Covid-19. Meskipun bukti efek olahraga yoga pada Long Covid-19 masih kurang, ada beberapa bukti medis yang mendukung manfaat kesehatan yoga tersebut.
Yoga adalah teknik pikiran dan tubuh kuno, yang melibatkan teknik pernapasan, meditasi sederhana, dan penerapan pose tubuh tertentu, untuk mencapai kesehatan, dan relaksasi.
Dr Lee mengatakan olahraga yoga tidak hanya membantu membangun ketahanan. Saat Anda melakukan latihan pernapasan, yoga akan mendorong Anda berpikiran positif dan pikiran yang meneguhkan diri.
Dengan berlatih yoga secara teratur, tingkat kecemasan berkurang, bersama dengan lebih sedikit stres tetapi meningkatkan harga diri. Long Covid-19 mungkin akan menjadi krisis kesehatan masyarakat.
Sejauh ini, yoga juga sudah digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi medis, seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD), asam, hipertensi, penyakit jantung, kecemasan, depresi, diabetes, peradangan kronis, dan asma akut.
Yoga juga sering digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk orang yang terinfeksi influenza, TB dan HIV. Namun, yoga tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya pengobatan untuk Long Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh