Suara.com - Amerika Serikat melalui National Institutes of Health (NIH) mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji klinis penggabungan dua jenis vaksin yang berbeda tahap pertama.
Dalam studi ini, peneliti ingin melihat reaksi yang terjadi setelah seseorang yang sudah divaksin dua dosis (misalnya) Pfizer kembali disuntik dengan vaksin Covid-19 berbeda pada tiga atau empat bulan kemudian.
Uji coba pertama ini akan melibatkan sekitar 150 orang dewasa yang sudah diimunisasi salah satu dari tiga rejimen vaksin Covid-19 yang sudah disetujui BPOM AS, yakni Pzifer, Moderna, dan Johnson & Johnson.
Pejabat kesehatan federal mengatakan orang yang belum menerima vaksin resmi juga memenuhi syarat untuk mendaftar dalam uji coba dalam kelompok terpisah.
Para sukarelawan tersebut akan menerima dua dosis vaksin Moderna dan akan ditugaskan untuk menerima dosis booster (dosis vaksin penguat) dari salah satu tiga vaksin tersebut sekitat 12 hingga 20 minggu kemudian, lapor CNBC.
Setelah 12 hingga 20 minggu tersebut, peserta akan menerima satu dosis penguat vaksin Moderna sebagai bagian dari uji coba.
"Meskipun vaksin yang saat ini disahkan oleh BPOM AS menawarkan perlindungan kuat terhadap Covid-19, kita perlu bersiap untuk kemungkinan kebutuhkn suntikan penguat demi mengisi kekebalan yang berkurang dan untuk mengimbangi virus yang berkembang," kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID).
Uji coba ini dilakukan ketika pembuat obat dan beberapa ilmuwan mengatakan kemungkinan orang akan membutuhkan dosis penguat vaksin Covid-19 dan mungkin suntikan tambahan tiap tahun.
Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna terdiri dari dua dosis dan diberikan dengan interval tiga hingga empat minggu. Sedangkan vaksin Johnson & Johnson hanya membutuhkan satu suntikan.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Dapat EUL dari WHO, Ini Manfaatnya Menurut Wamenkes
Ketiga vaksin tersebut telah terbukti sangat efektif melawan Covid-19, tetapi para ahli menduga perlindungan kuat tersebut akan berkurang seiring waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental