Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke dalam emergency use listing (EUL). Adakah dampaknya bagi program vaksinasi di Indonesia?
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut dimasukkannya vaksin Sinovac tentu saja memberikan manfaat. Salah satunya adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.
"Ini adalah soal kepercayaan atau trust kepada vaksinasi, bahwasanya vaksinasi itu aman apapun platformnya," terang Dante dalam temu media secara daring, Kamis (3/6/2021).
Dante mengatakan saat ini pemerintah terus menggalakkan edukasi seputar vaksinasi kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan adanya EUL dari WHO dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Sinovac dan mau membawa lansia ke fasilitas vaksinasi," tuturnya.
Secara terpisah, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan adanya EUL dari WHO untuk vaksin Sinovac merupakan kabar baik.
"EUL dari WHO dapat memberi bukti-bukti ilmiah yang cukup lengkap tentang vaksin itu, dan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi sebuah negara untuk mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA)," ujar Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
Ke depannya, vaksin Sinovac pun akan bisa diberikan ke negara-negara yang membutuhkan lewat program bantuan WHO seperti Covax.
Sebelumnya diberitakan, panel ahli independen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang dewasa di atas 18 tahun, dengan dosis kedua 2-4 minggu kemudian. Tidak ada batasan usia atas karena data menyarankan kemungkinan memiliki efek perlindungan pada orang tua.
Baca Juga: Hari Lanjut Usia Nasional, Cakupan Vaksinasi Lansia Tersendat di 16 Persen
Kelompok penasihat teknis WHO, yang mulai bertemu pada 5 Mei, mengambil keputusan setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan.
Bermerek CoronaVac di beberapa wilayah, ini adalah vaksin kedua yang dikembangkan China yang memenangkan daftar WHO untuk memerangi COVID-19, setelah persetujuan 7 Mei dari vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm yang didukung pemerintah China.
Vaksin China ketiga, yang diproduksi oleh CanSino Biologics, telah mengirimkan data uji klinis, tetapi tidak ada tinjauan WHO yang dijadwalkan.
Sinovac mengatakan bahwa mereka telah memasok lebih dari 600 juta dosis vaksinnya di dalam dan luar negeri pada akhir Mei dan lebih dari 430 juta dosis telah diberikan.
Hasil kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit gejala pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi dan mencegah COVID-19 parah dan rawat inap pada 100 persen populasi yang diteliti, kata WHO.
Berita Terkait
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Sosok Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Spesialis Paru yang Jadi Wamenkes
-
Rekam Jejak Benjamin Paulus, Dokter Spesialis Paru yang Ditunjuk Jadi Wamenkes Baru
-
Istana Ungkap Alasan Prabowo Tambah Wamenkes Baru Benjamin Paulus, Buntut Keracunan MBG?
-
Misteri dr. Benjamin Paulus di Istana, Calon Wamenkes Baru Pengganti Dante? Ini Jawabannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan