Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang harus diwaspadai dan berbahaya untuk kesehatan, lantaran berisiko memicu sakit jantung, stroke hingga ginjal.
Jika hipertensi sudah menyerang yang ditandai tekanan darah mencapai lebih dari 140/90 mmHg, maka disarankan untuk beristirahat dan mengonsumsi obat.
Sedangkan untuk makanan Dokter Spesialis Jantung dan dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, FIHA menyarankan penderita hipertensi untuk menjalani Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet.
DASH diet adalah pola makan yang sudah terbukti ampuh berdasarkan penelitian terhadap ribuan orang. Peneliti membagi peserta dalam dua kelompok yang menjalani DASH diet dan tidak.
"Sehingga perbedaan yang terjadi di antara 2 kelompok ini, dianggap tanda dampak positif dari diet approaches ini," jelas Badai dalam acara OMRON, Jumat (4/6/2021).
Adapun karakter dari diet ini ialah tinggi buah dan sayur, mengurangi asupan gula dan makanan manis dari olahan, porsi karbohidrat yang sedang, sedikit mengonsumsi daging dan mengonsumsi produk dairy seperti susu, yogurt, dan hingga keju yang low fat atau rendah lemak.
"Kenapa buah dan sayur bisa menurunkan tekanan darah? Karena tinggi kalium. Sudah dibuktikan dari penelitian apabila konsumsi kalium tinggi berarti ada magnesium dan kalsium juga, itu berhubungan dengan penurunan tekanan darah," jelas Badai.
Sedangkan jumlah porsi buah dan sayur bisa dikonsumsi 5 hingga 7 kali sehari. Begitu pula dengan cemilan, Badai menyarankan menggantinya dengan buah dan sayur.
"Intinya pada saat mau makan, harus ada buah dan sayur," pungkas Badai.
Baca Juga: Terungkap! Dokter Jelaskan Mengapa Pasien Hipertensi Rentan Kena COVID-19
Berita Terkait
-
Studi Baru Ungkap Pola Makan yang Bisa Menurunkan Berat Badan
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Investasi Paling Mahal Itu Kesehatan! Dokter Tirta Ingatkan Pola Makan Seimbang
-
Wajib Sarapan? Ah, Bohong! Ini Kata Ilmuwan Soal Jam Makan Terbaik Versi Kamu
-
Makan Enak Sekarang, Pendek Umur Kemudian? Bahaya Makanan Ultra Proses Terungkap!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda