Suara.com - Sekolah tatap muka rencananya akan segera diberlakukan. Oleh sebab itu, penting untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan selama di sekolah.
Hal itu diungkap oleh Ketua Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Universitas Indonesia dr. Ardi Findyartini.
“Ada aspek lain yang perlu diperhatikan terkait Sekolah Tatap Muka, yakni kebutuhan sarana dan pra sarana,” ungkapnya pada acara FKUI Peduli Covid-19, Jumat (4/6/2021).
Selain itu, ia mengatakan bahwa butuh dukungan lainnya untuk melancarkan proses belajar mengajar. Pada kesempatan yang sama, menurut Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru Prof. dr. Menaldi Rasmin, jika tidak ada pengawasan yang ketat anak bisa saja tertular virus Covid-19 di sekolah.
“Kalau mau dilakukan sekolah tatap muka, perlu pengaturan yang ketat. Terutama bagi anak TK, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi,” lanjtunya.
Kata Menaldi Rasmin, terkait adanya mutasi varian baru Covid-19 juga perlu dipertimbangkan jika ingin dibukanya kembali sekolah tatap muka.
“Saat ini kita masih belum tahu seberapa besar penularan terhadap mutasi virus baru. Dan ini yang perlu dipertimbangkan jika ingin dibukanya sekolah tatap muka,” pungkasnya.
Sementara itu, seperti dilansir dari ANTARA, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai Pembelajaran Tatap Muka terbatas sulit dipaksakan secara serentak dikarenakan lambatnya vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
P2G sangat memahami ancaman "learning loss", meningkatnya angka putus sekolah, dan angka perkawinan usia sekolah di beberapa daerah sebagai dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama hampir 1,5 tahun yang belum efektif, yang akan berdampak panjang,
Baca Juga: 36 Warga Lamongan Positif Covid-19 Usai Pesta Pernikahan, Dua Warga Lainnya Meninggal
"Bahkan sangat berpotensi mengancam bonus demografi Indonesia, sebab ini menyangkut kualitas SDM Indonesia sekarang dan nanti,” ujar Koordinator Nasional P2G, Satriawan Salim di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan ada faktor risiko sangat besar, jika sekolah dipaksa dibuka serentak pertengahan Juli 2021 nanti. Mengingat angka COVID-19 di Tanah Air yang tinggi dan munculnya COVID-19 varian baru, serta angka positif yang berada diatas 10 persen di banyak daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia