Suara.com - Seorang pakar kesehatan global mengatakan bahwa virus corona Covid-19 akan selalu menimbulkan ancaman baru dan semua orang harus terbiasa hidup berdampingan dengan virus corona.
Dr David Nabarro, utusan khusus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin Covid-19 yang sekarang ini tersedia tidak cukup melindungi orang-orang dari ancaman virus corona Covid-19 yang selalu baru.
Dr David mengeluarkan pernyataan tersebut setelah pakar terkemuka mengatakan semua orang harus belajar hidup berdampingan dengan virus corona Covid-19, dengan cara selalu waspada untuk mencegah gelombang kasus infeksi berikutnya.
"Kita tahu bahwa virus itu akan terus berubah, yang artinya vaksinasi mungkin tidak akan cukup untuk membuatnya pergi. Kita harus bersikap seolah-seolah virus corona ini adalah ancaman yang selalu ada," jelas Dr Nabarro dikutip dari The Sun.
Karena itu, seseorang akan lebih menjaga kebersihan dan tertib melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi dirinya dari ancaman baru virus corona. Apalagi, penyebaran virus corona di sekolah, lingkungan kampus, restoran, pub dan klub sosial juga sangat cepat.
Dr Nabarro pun berharap kepada semua orang untuk berhati-hati dengan ancaman virus corona yang akan selalu baru. Hal ini juga tergantung pada pola hidup seseorang. kontak sosialnya, ketertibannya memakai masker wajah, cuci tangan dan menjaga lingkungan sekitar.
Selain itu, Dr Nabarro juga mengatakan abhwa gelombang baru virus corona Covid-19 akan terus ada seiring perkembangan virus dan munculnya varian baru.
Apalagi, varian baru virus corona selalu dianggap memiliki kemampuan kebal tterhadap vaksin Covid-19 sehingga lebih menular. Hal ini sudah terlihat dengan data varian Delta atau varian virus corona India yang menyebar cukup cepat di Inggris.
Dame Anne Johnson, presiden Akademi Ilmu Kedokteran dan profesor Epidemiologi Penyakit Menular di University College London (UCL) juga setuju bahwa akhirnya semua orang harus hidup berdampongan dengan virus corona dan meminimalkan jumlah penyakit parah yang ditimbulkan.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Diduga Picu Diabetes Tipe Baru, Ini Kata Ahli!
Karena, tidak mungkin aturan pembatasan sosial ini akan berlaku selamanya. Beberapa ilmuwan juga telah meminta pendekatan baru untuk kasus virus corona.
Robert Dingwall, profesor sosiologi di Nottingham Trent University, mengatakan situasi yang terjadi sekarang ini merupakan gambaran tentang hidup dengan virus corona sebagai infeksi endemik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja