Suara.com - Bulu Tangkis Tanah Air tengah berduka atas meninggalnya pebulutangkis legendaris Indonesia, Markis Kido. Ia tutup usia pada Senin (14/6/2021) malam diduga karena henti jantung di usia 36 tahun.
Kabar meninggalnya Markis dikonfirmasi oleh mantan pebulutangkis Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir akrab menghiasai layar kaca sebagai presenter, Yuni Kartika.
"Kayaknya serangan jantung. Saat lagi main bulutangkis di Tangerang," papar perempuan berusia 47 tahun itu.
Menurut saksi, Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekira pukul 18.30 WIB
"Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok," ungkap Candra Wikaya yang juga pebulutangsi nasional.
Melansir dari Health aktivitas berat memang meningkatkan risiko serangan jantung dan henti jantung. Itu terutama berlaku untuk orang-orang yang sudah berisiko lebih tinggi dari biasanya, baik karena gaya hidup atau faktor genetik.
Orang muda dan sehat cenderung tidak memiliki masalah jantung saat berolahraga, tetapi itu masih bisa terjadi eperti yang dialami Markis Kido.
Sebuah studi tahun 2013 di Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa 136 (atau sekitar 16 persen) dari 849, mengalami serangan jantung mendadak dalam ruangan dilaporkan selama periode 12 tahun di dan sekitar Seattle terjadi baik di fasilitas latihan tradisional atau non-tradisional.
Tetapi penelitian itu juga menemukan bahwa orang yang menderita serangan jantung maupun henti jantung di fasilitas olahraga tradisional memiliki tingkat kelangsungan hidup 56 persen, dibandingkan dengan hanya 45 persen untuk orang yang berada di fasilitas olahraga non-tradisional (seperti pusat komunitas, gym gereja, dan studio tari), dan 34 persen untuk mereka yang berada di ruang publik lainnya (seperti mal atau bandara).
Baca Juga: Selamat Jalan Markis Kido, PBSI: Legenda dan Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia
Ada beberapa tanda dari jantung Anda bermasalah saat olahraga, antara lain:
1. Ketidaknyamanan dada
Banyak orang mengasosiasikan nyeri dada yang tiba-tiba dan intens dengan serangan jantung dan henti jantung. Beberapa serangan jantung mungkin dimulai dengan cara ini. Tapi banyak yang mulai dengan perasaan tidak nyaman ringan, tekanan tidak nyaman, terasa meremas, atau rasa penuh di tengah dada.
Rasa sakitnya bisa halus dan mungkin datang dan pergi, sehingga sulit untuk mengatakan apa yang salah.
2. Sesak napas
Perasaan sesak napas yang tidak biasa dengan ketidaknyamanan dada selama aktivitas sering merupakan awal dari serangan jantung. Gejala ini dapat terjadi sebelum rasa tidak nyaman di dada atau bahkan mungkin terjadi tanpa rasa tidak nyaman di dada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat