Suara.com - Negara di dunia saat ini tengah berlomba-lomba membuat vaksin Covid-19, termasuk Turki.
Dilansir Anadolu Agency, Fahrettin Koca, Menteri Kesehatan Turki, mengatakan bahwa vaksin buatan Turki sedang bersiap memasuki uji klinis fase ketiga kepada manusia.
"Pekan depan Turki akan memulai uji coba kepada manusia. Dari sekian banyak penelitian yang berjalan, ini adalah salah satu yang sudah dalam tahap akhir," tutur Koca, dilansir Anadolu Agency.
Di saat bersamaan, Koca mengatakan Turki akan memulai fase kedua vaksinasi Covid-19 nasional, dengan memvaksinasi orang dewasa berusia di atas 45 tahun.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berulangkali menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Terlihat pula dari kasus positif yang masih bertambah ratusan ribu setiap hari.
Situs worldometers mencatat jumlah kasus Covid-19 di dunia selama pandemi berlangsung telah lebih dari 177 juta, setelah bertambah 294.777 kasus dalam 24 jam terakhir. Jumlah kematian juga bertambah 6.280 jiwa, sehingga akumulasi menjadi 3,82 juta.
Lonjakan kasus positif juga dikhawatirkan akibat adanya sejumlah varian baru virus corona SARS Cov-2. Varian Delta yang pertama kali ditemukan di India tengah jadi sorotan berbagai negara saat ini.
Pada awal Mei, WHO menandai strain B1617.2 sebagai varian Delta dari SARS Cov-2. Varian itu diidentifikasi sebagai salah satu pendorong gelombang kedua infeksi virus corona pada beberapa bagian negara awal tahun ini.
Belum tuntas dengan lonjakan kasus saat ini, dikabarkan bahwa varian Delta telah bermutasi lagi dan membentuk varian 'Delta plus' atau 'AY.1'. Data awal menunjukkan bahwa varian Delta plus menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap pengobatan koktail antibodi monoklonal. Perawatan untuk Covid-19 yang baru-baru ini disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).
Baca Juga: Respons Ledakan Kasus Covid-19, Mulai Juli Ditarget 1 Juta Dosis Vaksin per Hari
Seorang ilmuwan yang mengkhususkan diri dalam sekuensing genom, Bani Jolly mengatakan bahwa sejumlah kecil sekuens Delta (B.1.617.2) yang memiliki mutasi lonjakan K417N dapat ditemukan di GISAID.
"Sekuens ini telah diidentifikasi dalam genom dari 10 negara. Urutan baru-baru ini telah ditetapkan sebagai garis keturunan AY.1 (B.1.617.2.1), subgaris keturunan Delta, karena kekhawatiran tentang K417N adalah salah satu mutasi yang ditemukan pada varian Beta (B.1.351)," kata Jolly dikutip dari India Today.
Berita Terkait
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
RI Mau Nyontek Turki Kembangkan Industri Halal di Dalam Negeri
-
Dari Pasar Malam ke Fine Dining, Daging Panggang Tak Pernah Kehilangan Pesona
-
Andre Onana Luar Biasa! Cetak Assist Bawa Trabzonspor Raih Poin
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?