Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi lonjakan kasus Covid-19 harian Tanah Air yang angka pertambahan positifnya mencapai rekor baru. Pada Senin (21/6) kasus baru tercatat mencapai 14.536. Angka itu melonjak dari Minggu (20/6) dengan hanya 13.737 kasus baru.
Berdasarkan siaran pers IDI, Senin (21/6/2021) ada 4 poin untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19, yang pada intinya memohon kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah, serta meminta masyarakat mengetatkan protokol kesehatan.
"Memohon kepada seluruh Pemerintah Daerah khususnya yang daerahnya mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan daerah sekitarnya untuk menyempurnakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sebagai upaya memutus mata rantai penularan serta sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2020 segera mengambil kebijakan emergency dengan pengetatan dan pembatasan mobilitas serta aktivitas warga untuk mengendalikan kondisi darurat tingginya lonjakan kasus Covid-19 di daerah masing-masing dan mencegahnya 'kolaps'nya pelayanan kesehatan," tulis IDI.
Mengingat lonjakan kasus, artinya ancaman tenaga kesehatan (nakes) yang tertular Covid-19 juga semakin besar. IDI kembali memohon pada pemerintah untuk memberikan perlindungan, baik nakes yang merawat pasien Covid-19 maupun yang tidak.
"Sehingga dapat terus memberikan pertolongan dan perawatan serta dapat menjamin pelayanan terhadap pasien Covdi-19 tetap berlangsung," tambah keterangan yang ditandatangani Ketua IDI Dr. Daeng M. Faqih itu.
Selain itu, untuk ketiga kalinya IDI kembali memohon pada pemerintah untuk mempercepat upaya Tracing, Tracking dan Treatment (3T) pada orang dewasa, 3T juga harus dilakukan pada anak-anak. Ditambah upaya vaksinasi massal juga harus terus digencarkan, apalagi jumlah vaksinasi indoensia masih jauh dari target.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Senin (21/6) dari total 40 juta vaksinasi ada nakes, petugas publik, dan masyarakat lanjut usia (lansia), baru 30,53 persen yang mendapat vaksinasi lengkap (dua dosisi). Sedangkan 57,66 persen sudah mendapat vaksinasi dosis pertama.
Terakhir, IDI juga meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Dengan pengawasan ketat dan sanksi tegas dari aparat penegak hukum," pungkas IDI.
Baca Juga: Polda Metro Jaya: Kurva Kasus COVID-19 di Jakarta kayak Orang Panjat Tebing
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?