Suara.com - Obat herbal kerap jadi andalan masyarakat Indonesia untuk mengobati penyakit. Entah itu ramuan dalam bentuk jamu, atau terapi aneka tumbuhan tradisional.
Tapi, bolehkah konsumsi obat herbal ini dibarengi dengan obat kimia yang biasa diberikan oleh dokter?
Menjawab ini, Dokter Zaidul Akbar mengatakan tidak ada larangan obat kimia dan obat herbal dikonsumsi bersamaan. Namun antara kedua pengobatan ini terdapat dua perbedaan berarti, yakni obat kimia punya efek yang langsung instan dibandingkan obat herbal.
Sehingga jika mengonsumsi obat herbal, kita disarankan lebih sabar. Ini karena efek obat herbal tidak seperti obat kimia yang dosis dan ukurannya sudah diukur berdasarkan gejala suatu penyakit.
"Kalau seandainya mau diobati penyakit, gunakan ramuan sederhana sudah sangat cukup. Tapi kalau seandainya pola makan, pola tidur, dan pola keseharian jelek, dan Anda membutuhkan reaksi instan, dan perlu banget, ya silahkan saja (minum juga obat kimia)," ungkapnya melalui kanal YouTube, dr. Zaidul Akbar Official dikutip suara.com, Rabu (23/6/2021).
Kesabaran dalam menggunakan obat herbal, menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) itu, sangatlah penting. Perlu dipahami gejala dan efek dari penyakit adalah tanda jika sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.
Tapi kata dia, apabila tidak kuasa menahan gejala dari penyakit, maka dokter Zaidul tidak masalah jika dibarengi mengonsumsi obat kimia.
"Contoh lagi demam dan panik, dan merasa kalau nggak diturunkan demamnya akan bahaya, akhirnya minum parasetamol boleh saja, nggak ada larangan itu," ungkapnya.
Terlepas dari obat kimia dan herbal, dokter yang terkenal dengan metode jurus sehat rasulullah (JSR) itu mengingatkan, pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah atau melawan penyakit yang akan datang.
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Ungkap Cara Mengatasi Stres Ala Nabi, Seperti Apa?
"Tapi kalau tubuhnya relatif bersih, maka kerja obat lebih cepat dibandingkan orang yang tidak terbiasa hidup sehat. Makanya hidup sehat itu kayak aset, kayak deposit. Jadi ketika sakit sembuhnya lebih cepat," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia