Suara.com - Radang amandel adalah penyakit yang umumnya diderita anak. Amandel biasanya terjadi karena tubuh berusaha mencegah infeksi yang membuat kelenjar di tenggorokan membengkak.
Menurut Dokter Zaidul Akbar Amandel terjadi pada anak, karena orangtua tidak mengontrol apa saja makanan yang masuk ke tubuh anak, termasuk makanan yang memicu infeksi.
"Maka agar sembuh, yang terpentingkan hentikan dulu makanan yang menyebabkan tidak baik tadi, atau penyebab infeksi," ujar Zaidul dalam kanal YouTuber dr. Zaidul Akbar Official, dikutip suara.com, Rabu (16/6/2021).
Makanan yang patut dihindari adalah mie instan, fast food atau minuman tidak menyehatkan lainnya yang bisa menyebabkan lemahnya sistem kekebalan tubuh.
Zaidul menambahkan lebih dari 70 persen sistem kekebalan tubuh berada di pencernaan. Sehingga mengonsumsi makanan dan minuman tinggi probiotik atau bakteri baik bisa sangat membantu.
"Saran saya berikan probiotik. Itu banyak sekarang di online atau toko herbal, lalu ada beberapa herbal yang disarankan untuk yang terinfeksi (radang amandel) seperti ini," terang Zaidul.
Dokter yang terkenal dengan konsep jurus sehat rasulullah itu juga menganjurkan orangtua, agar anak diberikan madu alami yang berfungsi sebagai antibakteri dan sambiloto dalam bentuk kapsul.
"Sambiloto kapsul bisa diberikan pada anak minimal (usia) 10 tahun dua kali 2 kapsul sehari, dan madu alami tiga kali 10 tetes campurkan air," jelasnya.
"Makanan lain, yang sifatnya melemah itu distop, itu cukup, dan kumur-kumur pakai air madu itu juga baik, asal madunya benar, bukan madu-maduan," sambungnya.
Baca Juga: Dr Zaidul Akbar: Lihat Pemandangan Hijau Agar Mata Sehat saat WFH
Sementara itu, mengutip Halodoc gejala radang amandel biasanya akan pulih dalam jangka waktu 3 hingga 4 hari. Gejalanya meliputi mual, batuk, timbulnya sakit kepala, demam dan sakit tenggorokan.
Gejala lain yang dialami oleh anak, biasanya menolak untuk makan, mengeluarkan air liur terus-menerus dan merasa sakit saat menelan makanan.
Jika radang amandel diakibatkan oleh infeksi virus, biasanya gejalanya akan lebih ringan daripada yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial