Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkap beberapa faktor yang berpotensi jadi titik lengah saat Hari Raya Idul Adha 2021, dan meningkatkan risiko penularan Covid-19 di masyarakat.
Seiring peningkatan kasus harian Covid-19 Indonesia, Rabu (23/6) mencapai 15.308 kasus, bertambah dari Senin (21/6) mencapai 14.536 kasus baru.
Hasilnya risiko penularan Covid-19 (positivity rate) mencapai lebih dari 50 persen, yang artinya 1 dari 2 orang Indonesia yang dites PCR positif Covid-19.
Sedangkan pada 20 Juli 2021 mendatang Indonesia dihadapkan pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Herry B. Harmadi mengungkap beberapa hal yang harus diantisipasi saat Idul Adha.
"Ada beberapa titik lengah yang harus diwaspadai dan perlu diantisipasi. Pertama yaitu interaksi warga saat melihat hewan ternak. Kedua penyebelihan hewan kurban pakai alat potong bersama dan kontak fisik saat penyembelihan," ujar Sonny saat konferensi pers, Rabu (23/4/2021).
Titik lengah lainnya yang harus diwaspadai, yakni penyaluran daging hewan kurban yang sudah disembeli kepada warga atau penerima. Selanjutnya interaksi antar petugas kurban juga harus diwaspada karena rentan penularan.
"Alat timbang, pengemasan daging sembelih sebisa mungkin terhindar kontaminasi virus, dan masyarakat yang berkerumun," ungkap Sonny.
Prosedur penyembelihan hewan kurban Idul Adha saat pandemi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020, tentang penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha, salah satunya prosedur menyembelih dan pembagian daging kurban di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Joko Santoso Ditolak Puskesmas, Meninggal Habis Vaksin COVID-19: Disuruh Dirawat di Rumah
Sekretaris Jenderal MUI, Dr. Amirsyah Tambunan mengatakan Salat Idul Adha di lapangan dan pemotongan hewan kurban hanya boleh dilakukan untuk zona hijau atau daerah terkendali Covid-19.
"Jika wilayah masuk zona kuning atau merah, maka salat idul adha bisa dilakukan di rumah, dan pemotongan hewan bisa dilakukan di rumah potong lalu oleh panitia dagingnya dibagikan ke rumah warga atau diantar," ujar Amirsyah saat konferensi pers beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk zona hijau Covid-19, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Miftahul Huda mengatakan pemotongan hewan kurban tetap dilakukan dengan protokol kesehatan, menjaga jarak fisik dan meminimalisir terjadinya kerumunan.
Mencegah terjadinya kerumunan, Miftahul mengimbau panitia kurban untuk tidak memotong hewan kurban di satu hari sekaligus, tapi dibagi dalam 3 hari tasyrik yang berakhir pada 13 Dzulhijjah atau 3 hari setelah Hari Raya Idul Adha.
Selanjutnya, jika dulu penerima daging kurban diundang untuk datang mengambil daging, maka saat ini daging kurban diantarkan langsung ke rumah masing-masing penerima.
"Sedangkan untuk zona kuning atau merah Covid-19, kegiatan pemotongan hewan kurban diarahkan ke rumah potong hewan. Kemudian nanti dagingnya dibagikan panitia di rumah masing-masing," tutup Miftahul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif