Suara.com - Mutasi virus corona jadi semakin mengkhawatirkan. Hanya butuh beberapa detik bagi seseorang untuk terinfeksi Covid-19.
Dilansir dari ABC, pejabat kesehatan Australia memperingatkan bahwa tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit untuk menularkan virus mematikan itu.
Ini terjadi sekejap hanya lima sampai 10 detik. Virus seperti coronavirus bermutasi dari waktu ke waktu saat menyebar ke seluruh populasi. Ini dikenal sebagai varian.
Dua varian yang beredar di masyarakat dalam sebulan terakhir adalah varian Kappa dan varian Delta.
Varian Kappa sangat menular dan memicu penguncian terbaru Victoria. Komandan Covid-19 negara bagian Jeroen Weimar mengatakan varian Kappa telah menyebar dalam kasus "kontak sekilas".
Meski Covid-19 sebelumnya menginfeksi orang di rumah atau tempat kerja yang sama, Kappa memiliki "penularan orang asing ke orang asing".
Varian Delta juga terdeteksi di Victoria setelah dimulainya penguncian, dan merupakan varian dalam wabah New South Wales.
Para ahli mengatakan varian Delta tampaknya lebih menular di semua kelompok umur, termasuk anak-anak.
Ini menyebar dengan sangat mudah sehingga seseorang di Sydney menginfeksi orang asing hanya dengan berjalan melewati mereka.
Baca Juga: Angka Masalah Mental selama Pandemi di Indonesia: 1 dari 5 Orang Berpikir Bunuh Diri
Varian Delta tampaknya lebih menular daripada varian lain, lebih tahan terhadap kontrol kesehatan, dan menyebabkan gejala yang lebih bervariasi dan parah.
Kepala Petugas Kesehatan NSW Kerry Chant menggambarkan insiden Bondi Junction sebagai pertemuan yang "sangat singkat".
"Mereka jelas saling berhadapan tetapi secara harfiah seseorang bergerak saling berhadapan untuk sesaat, dekat, tetapi sesaat," kata Dr Chant.
Dr Chant mencurigai dua orang lainnya terinfeksi Covid-19 dengan cara yang sama.
"Kami belum dapat melihat titik persimpangan yang sama persis (dalam dua kasus itu), tetapi kami tahu mereka berjarak 20 meter, masuk di tempat yang berbeda pada waktu yang sama atau di area itu, jadi kami menduga mereka menyeberang," katanya.
Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan dalam kasus yang terekam di CCTV, virus itu akan bertahan di udara cukup lama sehingga orang yang malang itu bisa menghirupnya dan terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi