Suara.com - Di tengah upaya global mengendalikan virus corona varian Delta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan varian virus corona jenis baru yang disebut varian Lambda.
WHO pun menetapkan virus corona varian Lambda ini sebagai varian yang menarik atau variant of interest (VOI). Meskipun terdengar mengkhawatirkan, WHO mengatakan belum ada bukti bahwa varian Lambda ini bisa menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, WHO mengatakan varian Lambda sebagai varian peringatan untuk dipantau dalam waktu yang cukup lama. Tapi berdasarkan informasi lebih lanjut, WHO menyatakan varian Lambda ini lebih cocok dengan definisi varian yang menarik (VOI).
Virus corona varian Lambda sendiri telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di banyak negara, dengan peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden Covid-19.
"Sampel sekuensing paling awal dilaporkan dari Peru pada Agustus 2020. Hingga 15 Juni 2021, lebih dari 1730 sekuens telah diunggah ke GISAID dari 29 negara/wilayah," kata WHO dikutip dari India Today.
WHO mengatakan peningkatan prevalensi virus corona varian Lambda telah dicatat terutama di Amerika Selatan di negara-negara, seperti Chili, Peru, Ekuador dan Argentina.
WHO juga mengatakan bahwa virus corona varian Lambda ini membawa sejumlah mutasi yang diduga implikasi fenotipik, seperti mutasi yang berpotensi meningkatkan penularan atau resistensi terhadap antibodi penetral.
"Hal ini ditandai dengan mutasi pada protein lonjakan, termasuk G75V, T76I, del247/253, L452Q, F490S, D614G dan T859N," kata WHO.
Meski begitu, WHO kembali menegaskan bahwa bukti mengenai virus corona varian Lambda ini masih terbatas, terutama mengenai dampaknya terkait dengan perubahan genom tersebut.
Baca Juga: Tidak Adil, Pandemi Bikin Perempuan Ketambahan 173 Jam Mengurus Anak Tanpa Dibayar
Maka, studi lebih lanjut mengenai dampak fenotipik diperlukan untuk memahami tindakan pencegahan dan mengendalikan penyebaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan