Suara.com - Penelitian menemukan vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna bisa memberikan perlindungan seumur hidup terhadap virus corona Covid-19.
Para ahli mengatakan sekarang ini virus corona telah berkembang menjadi berbagai macam varian, seperti varian Delta yang melanda Inggris. Di sisi lain, sistem kekebalan tubuh kita juga telah berubah.
Data terbaru tentang vaksin Pfizer dan Moderna muncul setelah seorang ahli dari Oxford mengungkapkan bahwa suntikan tambahan vaksin Covid-19 mungkin tidak diperlukan, karena dua kali suntikan vaksin Covid-19 saja sudah cukup efektif.
Para peneliti di Universitas Washington mengatakan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna bisa memicu reaksi kekebalan dalam tubuh yang bisa melindungi diri dari virus corona Covid-19 selama bertahun-tahun yang akan datang atau seumur hidup.
Dikutip dari The Sun, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh ahli imunologi, Dr Ali Ellebedy, menemukan penyintas virus corona Covid-19 memiliki sel kekebalan yang bisa mengenali virus tersebut. Sel ini terletak di sumsum tulang hingga 8 bulan setelah infeksi.
Peneliti lebih lanjut juga menunjukkan bahwa sel memori B itu mampu melindungi tubuh dari serangan virus corona selama setahun setelah infeksi.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti mengatakan kekebalan dapat bertahan seumur hidup pada orang yang tertular virus, lalu mereka suntik vaksin Pfizer dan Moderna.
Studi AS yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini tidak menganalisis hal serupa pada vaksin AstraZeneca maupun vaksin Johnson & Johnson. Tapi, para ahli mengatakan bahwa orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 dan belum terinfeksi virus corona sebelumnya akan mendapatkan perlindungan sama atau tidak.
Tim peneliti menyelidiki proses di mana sel-sel kekebalan dilatih untuk mengenali virus di kelenjar getah bening. Ketika Anda terinfeksi virus corona, pusat germinal terbentuk di paru-paru. Berbeda ketika Anda suntik vaksin Covid-19, maka sel-sel akan dididik mengenali virus tersebut.
Baca Juga: Jadi Perhatian WHO, Di Mana Virus Corona Varian Lambda Ditemukan?
Para ahli mengamati 41 orang yang sebelumnya telah terinfeksi virus corona dan sudah suntik vaksin Pfizer dan Moderna 2 dosis. Mereka menemukan pusat germinal aktif pada 12 peserta setelah 15 minggu suntik vaksin dan sel-sel mampu mengenali virus corona Covid-19 cukup lama.
"Pusat germinal biasanya mencapai puncaknya satu hingga dua minggu setelah suntik vaksin dan kemudian akan berkurang seiring waktu," kata Dr Ellebedy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan