Suara.com - Salah satu yang harus diperhatikan saat terpapar Coronavirus Covid-19 adalah tingkat saturasi oksigen. Nah, untuk mengetahui tingkat saturasi oksigen, pasien Covid-19 isolasi mandiri alias isoman harus menggunakan oximeter.
Oximeter merupakan alat tes non-invasif yang berguna untuk mengukur tingkat saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah. Hasil pengukurannya akan terlihat dalam satuan persen.
Normalnya, kadar oksigen berkisar antara 95 sampai 100 persen, yang menandakan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan peredaran darah berfungsi dengan baik. Namun, Anda tidak perlu panik jika saturasi oksigen Anda berada di bawah normal.
Pasalnya, ketika kadar oksigen Anda mengalami penurunan, ada beberapa cara meningkatkan saturasi oksigen yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.
Seorang influencer kesehatan yang juga seorang dokter umum yakni dr. Adrian Setiaji belum lama ini mengunggah sebuah video pertolongan pertama saat saturasi oksigen turun di akun TikToknya @doktermedok yang mengungkapkan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menaikkan saturasi oksigen Anda. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat mengetahui saturasi oksigen Anda mengalami penurunan.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan ulang saturasi oksigen menggunakan oximeter dalam kondisi jari yang tidak basah.
Kedua adalah melakukan prone atau tengkurap dengan meletakkan bantal atau guling pergelangan kaki dan perut agar punggung terasa rileks. Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian posisi ini dapat meningkatkan oksigenasi tubuh. Lakukan prone selama 30 menit.
Ketiga adalah posisikan tubuh Anda setengah duduk, bisa dilakukan ditempat tidur. Hal ini bisa Anda lakukan selama 30 menit.
Keempat adalah latihan pengembangan dada atau chest expansion dengan cara tarik nafas melalui hidung dan buang lewat mulut. Lakukan secara perlahan 10 sampai 15 kali. Lakukan 4 hal ini secara bergantian dan Anda bisa kembali mengecek saturasi oksigen yang ada dalam tubuh Anda.
Baca Juga: Anak yang Terinfeksi Covid-19 Juga Bisa Alami Komplikasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular