Suara.com - Bayi rentan alami alergi makanan akibat sistem kekebalan tubuh yang masih lemah juga proses penyesuaian tubuh mereka untuk mengenali bahan makanan yang dikonsumsi.
Di sisi lain, anak yang miliki alergi tapi bukan karena keturunan, masih bisa disembuhkan. Hal tersebut diungkap oleh dokter spesialis anak dr. Fakhri Widyanto, M.Ked (Ped), Sp.A
Ia menjelaskan, alergi anak bisa dilihat dari reaksi ditubuhnya sesaat setelah diberi makan. Reaksi yang sering terjadi bisa berupa ruam pada kulit, gatal-gatal, demam, batuk, mual, muntah, hingga sesak napas dan pembengkakan di bibir.
Dokter Fakhri mengingatkan, sebelumnya orangtua harus memastikan bahan makanan yang menyebabkan anak alami alergi.
"Misalnya si anak makan siang ada telur, udang. Tiba-tiba sejam kemudian badan biduran. Kita sulit menentukan alergi pada telur atau udang. Jadi kita pastikan dulu dengan cara eliminasi," jelas dokter Fakhri dalam webinar daring, Rabu (7/7/2021).
Eliminasi itu dilakukan dengan cara menghentikan konsumsi selama 1-2 minggu untuk salah satu makanan yang dicurigai jadi pemicu alergi.
Pada contoh kasus di atas, dokter Fakhri mengingatkan, jangan langsung menyetop konsumsi udang dan telur secara bersamaan. Karena akan sulit mencari sumber alergi.
"Misalnya nggak makan telur selama 2 minggu lalu tidak muncul reaksi alergi sama sekali. Kemudian makan lagi telur setengah butir tapi mncul lagi reaksi, itu kemungkinan besar mengidap reaksi terhadap telur. Ini namanya tes provokasi alergi," jelasnya.
Tetapi jika selama dua minggu anak sudah dihindarkan dari konsumsi telur tapi masih muncul reaksi alergi, menurut dokter Fakhri, kemungkinan anak alami alergi pada bahan makanan lain.
Baca Juga: Lem Kuku Dikira Obat Tetes Mata, Kelopak Mata Ibu Ini Nyaris Tak Bisa Dibuka
Setelah memastikan bahan makanan yang membuat bayi alergi, enam bulan hingga satu tahun kemudian orangtua bisa mulai lakunan terapi untuk menyembuhkan alergi tersebut.
Caranya dengan kembali berikan bahan makanan yang menyebabkan alergi pada anak tetapi dengan jumlah sangat sedikit. Kemudian perhatikan reaksi pada tubuhnya.
Setelah satu minggu, jika tidak muncul gejala apapun, bisa kembali diberikan lagi makanan pemicu alergi tersebut dengan menambah sedikit dari porsi yang sebelumnya. Cara tersebut harus dilakukan secara bertahap dan lama waktunya pada anak bisa berbeda-beda.
"Itu untuk memancing toleransi pada alergi makanan. Tapi berapa lama sejak mulai alergi itu bisa dilakukan, itu tidak bisa dipastikan karena setiap orang bisa berbeda," ucapnya.
"Gambaran saja, anak saya alergi telur ayam Eropa, tapi dia tidak alergi telur ayam kampung, telur bebek ataupun telur puyuh. Ketika itu sekitar umur 4 tahun baru sudah tidak alami elergi lagi. Terdeteksi ketika itu usia di bawah 1 tahun," imbuh dokter Fakhri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!