Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah kasus sifilis sangat tinggi terjadi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Sifilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Prevalensi sifilis di dunia terungkap melalui studi baru tinjauan sistematis global dan meta-analisis dari tahun 2000 hingga 2020. Temuan penelitian itu dianggap menjadi tantangan baru untuk menghilangkan sifilis sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Penelitian dipimpin oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine, London, Inggris dan diterbitkan di Lancet Global Health. Dari laporan penelitian dituliskan bahwa laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki memiliki beban infeksi sifilis yang tinggi, dengan variasi yang signifikan antar negara dan wilayah.
Prevalensi gabungan global sifilis di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki adalah 7,5 persen selama 2000-2020, dibandingkan dengan perkiraan terbaru sifilis di antara laki-laki dalam populasi umum pada tahun 2016 sebesar 0,5 persen.
Risiko terinfeks sifilis tertinggi pada laki-laki lebih dewasa di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC). Sub-analisis menunjukkan bahwa perkiraan prevalensi yang dikumpulkan lebih tinggi terjadi antara 2015-2020, dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya.
Beberapa negara juga melaporkan peningkatan infeksi sifilis yang tinggi dan berkelanjutan di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
WHO memperkirakan, ada 7 juta orang di dunia yang terinfeksi sifilis selama 2020. WHO telah menetapkan target untuk mengurangi kejadian sifilis hingga 90 persen pada 2030, tetapi respons global dinilai lambat.
"Meskipun ada sedikit pengurangan sifilis kongenital sebagai akibat dari peningkatan intervensi dalam perawatan antenatal, seperti skrining dan pengobatan sifilis untuk wanita hamil yang makin mendesak," kata WHO, dikutip dari situs resminya.
Sifilis sebenarnya dapat dicegah dan disembuhkan dengan biaya yang hemat. Tes di tempat perawatan yang mudah digunakan dan murah, mencakup tes cepat pemeriksaan darah. Hasilnya akan keluar dalam waktu kurang dari 20 menit.
Baca Juga: Suka Hubungan Seks Sesama Jenis, Anggota TNI Dihukum Penjara dan Dipecat
Platform yang digunakan untuk pemeriksaan sifilis juga sama dengan pendeteksi HIV.
Sementara itu, pengobatan menggunakan penisilin benzatin suntik juga tergolong mudah dilakukan dan tidak mahal. Akan tetapi, tantangan utamanya bahwa populasi yang berisiko lebih tinggi untuk sifilis, khususnya di LMIC, seringkali tidak dapat mengakses layanan tersebut karena hambatan struktural, termasuk kriminalisasi, hambatan kebijakan dan hukum, diskriminasi serta kekerasan.
Seperti yang direkomendasikan oleh WHO, pemerintah harus mengatasi hambatan struktural tersebut sebagai prioritas.
“Tinjauan pertama prevalensi sifilis global di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses ke layanan tes, pengobatan dan pencegahan sifilis,” kata Direktur Departemen Program HIV, Hepatitis, dan IMS Global WHO Dr Meg Doherty.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas