Suara.com - Pasangan suami dan istri ingin mengikuti program bayi tabung demi mendapatkan buah hati? Ini syarat-syarat yang wajib dipenuhi.
Pakar kebidanan sekaligus konsultan fertilitas, endokrinologim dan reproduksi dari RS Pondok Indah - IVF Centre, dr Shanty Olivia Jasirwan, SpOG-KFER mengatakan sebelum melakukan program bayi tabung, pasutri akan menjalani fit and proper test terlebih dahulu.
Fit and proper test dilakukan untuk mengetahui riwayat pernikahan, berapa lama pernikahan, siklus haid, riwayat penyakit dan operasi, riwayat pekerjaan, riwayat pengobatan sebelumnya, dan lainnya.
Shanty menyebut ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi agar lulus uji, yakni Anda dan pasangan harus pasangan suami istri yang sah dan tidak menggunakan donor sperma atau telur bukan dari pasangan.
Kemudian, calon ibu belum menopause, tidak memiliki penyakit yang dapat diperberat oleh kehamilan, seperti penyakit jantung, kondisi rongga rahim sehat (tidak didapatkan mioma, polip, dan perlekatan yang mengganggu rongga rahim), karena rongga rahim nantinya penting untuk penempelan embrio (janin).
"Apabila ada kelainan pada rongga rahim tersebut, maka harus dilakukan tindakan operatif terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman embrio ke dalam rahim," tutur Shanty, dilansir ANTARA.
Syarat lainnya yakni tidak ada cairan pada salah satu atau kedua saluran telur (hidrosalping). Apabila ini terjadi, maka harus dilakukan tindakan berupa laparoskopi operatif untuk mengangkat saluran telur yang terkait untuk mencegah leakage cairan dari saluran telur ke dalam rongga rahim yang nantinya dapat mengganggu penempelan embrio. Terakhir, pasangan perlu siap secara mental dan finansial.
Shanty mengatakan, setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, Anda dan pasangan dapat melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan dasar infertilitas berupa analisis semen sperma, histerosalpingografi (HSG) untuk mengevaluasi saluran telur, USG transvaginal, dan konfirmasi ovulasi dengan melihat siklus haid wanita atau dengan pemeriksaan hormon.
Calon ibu, kemudian diberikan suntikan hormon setiap harinya untuk memperbesar ukuran beberapa cangkang telur (folikel), sehingga dapat dilakukan panen telur (ovum pick up). Nantinya, akan dipilih telur yang paling baik untuk digabungkan bersama sperma agar terjadi pembuahan.
Baca Juga: Berniat Jalani Program Bayi Tabung? Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Apabila persiapan dan syarat-syarat sudah terpenuhi, maka dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi akan memulai program bayi tabung.
Di sisi lain, program bayi tabung harus didukung kemahiran dokter dan perawat yang dapat mengarahkan, membimbing, dan membantu prosesnya. Shanty menyarankan Anda dan pasangan memilih klinik bayi tabung (IVF) yang memiliki teknologi medis terdepan untuk memastikan success rate yang baik.
"Cek juga bagaimana kompetensi tim dokter yang menangani program bayi tabung, tim perawat, embriologis, bahkan andrologisnya. Beberapa klinik bayi tabung bahkan memiliki maternity counsellor yang secara personal mendampingi pasien dan program bayi tabung dibuat sesuai kebutuhan pasien," tutur dia.
Berita Terkait
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Embrio Gugur, Program Bayi Tabung Anak Kedua Denny Sumargo dan Olivia Gagal
-
Foto Viral Bayi Dikelilingi Ratusan Suntikan, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Ibu Buat Hamil
-
Jika Istri Berhasil Hamil Anak Kedua, Denny Sumargo Janji Biayai Satu Orang untuk Bayi Tabung
-
Bahagia! Zaskia Sungkar Umumkan Kehamilan Kedua Hasil Program Bayi Tabung
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!