Suara.com - Pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko penyakit parah dan kematian akibat Covid-19 yang jauh lebih tinggi. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi baru dari Italia.
Melansir dari Medicinenet, penelitian ini melibatkan hampir 300 pasien pria Covid-19 bergejala yang tiba di unit gawat darurat dan dirawat di Rumah Sakit Universitas San Raffaele di Milan selama gelombang pertama pandemi.
Semakin rendah kadar hormon testosteron pasien, semakin besar kemungkinan mereka membutuhkan perawatan intensif, diintubasi dengan ventilator, dan dirawat di rumah sakit lebih lama. Pasien dengan testosteron rendah memiliki enam kali lipat peningkatan risiko kematian.
Hasil penelitian mereka dipresentasikan pada Kongres Asosiasi Urologi Eropa yang diadakan pada 8 hingga 12 Juli. Namun penelitian ini belum ditinjau rekan sejawat sehingga belum diterbitkan.
"Pada awal pandemi Covid-19, kami melihat jauh lebih banyak pria daripada wanita yang datang ke rumah sakit dan menderita penyakit yang sangat parah. Kami langsung berpikir ini mungkin terkait dengan kadar hormon pria, terutama testosteron," kata penulis studi Andrea Salonia, seorang spesialis urologi dan endokrinologi di Rumah Sakit San Raffaele.
"Tetapi kami tidak pernah menyangka akan melihat proporsi pasien Covid-19 yang begitu tinggi dengan tingkat testosteron yang sangat rendah ini, dibandingkan dengan kelompok pria sehat yang serupa. Hubungannya sangat jelas, yakni semakin rendah testosteron, semakin tinggi tingkat keparahan kondisinya dan kemungkinan kematian," kata Salonia.
Hampir 90 persen pasien dalam penelitian ini memiliki kadar testosteron rendah (9,2 nanomol per liter [nmol/L] atau kurang), dibandingkan dengan hanya 17 persen dari 305 pria sehat yang bertindak sebagai kelompok kontrol. Kadar testosteron pada pasien Covid-19 rata-rata sekitar 2,5 nmol/L.
Pasien dengan gejala ringan dan mereka yang tidak memerlukan perawatan intensif memiliki kadar testosteron yang sedikit lebih tinggi (antara 3 dan 4 nmol/L). Sementara mereka yang dirawat di unit perawatan intensif atau meninggal karena Covid-19 memiliki kadar lebih rendah (0,7 hingga 1,0 nmol/L) .
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 ke Rumah Warga, Pemkab Lampung Tengah Luncurkan Mobil Vaksin
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci