Suara.com - Sejak pandemi Covid-19 mulai melanda, banyak ilmuwan melakukan penelitian lebih mendalam terkait manfaat vitamin D melawan Covid-19. Lantas bagaimana hasil penelitian tersebut? Dapatkah vitamin D melawan covid-19?
Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat dengan mudah kita peroleh, salah satunya melalui sinar matahari. Namun bukan serta merta berjemur saja kita lalu mampu melawan Covid-19. Dengan begitu dapatkah vitamin D melawan covid-19?
Dilansir dari Scientific American, seorang ilmuwan bernama Dr David Meltzer dari University of Chicago menyebutkan bahwa orang dengan tingkat vitamin D yang tinggi lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi Covid-19. Daripada orang dengan tingkat vitamin D di bawahnya atau cukup.
Pernyataan ini semakin diperkuat dengan adanya studi kecil penderita Covid-19 di Spanyol. Dalam studi tersebut, ditemukan lebih dari 80 persen orang kekurangan vitamin D dibandingkan 47 persen populasi umum. Namun, tidak ditemukan hubungan antara kadar Vitamin D dan tingkat keparahan penyakit.
Selain itu, seorang peneliti di Inggris bernama Drenos juga melihat bahwa tingkat vitamin D yang dimiliki oleh keturuan Eropa di Biobank yang lebih tinggi juga tidak menunjukkan efek pencegahan terhadap risiko infeksi SARS-CoV-2 dan keparahan COVID-19.
Dari beragam penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belum ada bukti pasti yang menunjukkan keampuhan vitamin D melawan Covid-19.
Pasalnya, sebagian besar studi merupakan studi observasional, bukan uji terkontrol secara acak. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas vitamin D melawan Covid-19.
“Saya tetap berpikiran terbuka. Saya percaya bahwa uji coba besar yang terkontrol dengan baik akan menjadi standar emas, tetapi ini membutuhkan waktu,” ujar Drenos.
Meski begitu, kebutuhan vitamin D dalam tubuh tetap harus terpenuhi. Karena dengan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti Diabetes, Ganguan sistem kekebalan tubuh hingga pembekuan darah.
Baca Juga: Prof Zubairi: Asupan Vitamin D Penting, Tetapi Bukan untuk Pengobatan Covid-19
Kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh juga dikaitkan dengan risiko terjadinya pneumonia dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat virus. Maka dari itulah untuk menguatkan tubuh agar tidak mudah terkena covid-19, dianjurkan tidak ada salahnya untuk berjemur.
Cara paling mudah untuk mendapat vitamin D sendiri yaitu dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15-20 menit sehari.
Selain itu, sumber vitamin D juga dapat diperoleh dari beragam olahan makanan seperti ikan salmon, daging merah hingga kuning telur.
Pertanyaan dapatkah vitamin D melawan covid-19 telah terjawab. Tetap jaga sehat dan ikuti protokol kesehatan agar penyebaran covid-19 dapat berhenti.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar