Suara.com - Apa itu masa inkubasi covid-19? Mari simak penjelasan lengkap termasuk berapa hari lama masa inkubasi covid-19 dan apa gejala setelah terpapar covid-19?
Menyadur dari WHO, masa inkubasi adalah waktu antara terpapar virus dan timbulnya gejala.
Mengetahui masa inkubasi virus corona sangat penting sebab bisa menjadi salah satu cara mencegah penularan covid-19.
BERAPA LAMA RATA-RATA MASA INKUBASI COVID-19
Masa inkubasi covid-19 rata-rata 5-6 hari, tetapi bisa saja sampai 14 hari.
Dengan mengetahui rata-rata masa inkubasi ini artinya isolasi harus dilakukan selama 14 hari sejak dikonfirmasi telah terpapar.
MASA INKUBASI: GEJALA COVID-19 MULAI MUNCUL SETELAH TERPAPAR
Bagi sebagian orang, gejala covid-19 mulai muncul sebagai gejala ringan dan secara bertahap memburuk selama beberapa hari.
Baca Juga: Cerita Satgas Covid-19 di Gunungkidul Kesulitan Cari Oksigen, Terpaksa Pinjam Bengkel Las
Beda Gejala Pasien Covid-19 Ringan, Sedang, Berat
Menyadur dari Kementerian Kesehatan, terdapat beda gejala pasien ringan, sedang, berat Covid-19. Berikut rincian perbedaan gejala ringan kena covid-19, gejala sedang kena covid-19, dan gejala berat kena covid-19 lengkap dengan cara penanganannya.
Gejala Pasien Covid-19 Ringan
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Demam
- Batuk kering ringan
- Fatigue atau kelelahan ringan
- Anosmia atau kehilangan indera penciuman
- Ageusia atau kehilangan indera pengecapan
- Anoreksia atau gangguan selera makan
- Nyeri tulang
- Nyeri tenggorokan, pilek
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Muncul bercak merah pada kulit atau perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Saturasi oksigen 95 persen atau lebih
Cara penanganan pasien covid gejala ringan
Jika anda tergolong pasien bergejala ringan, langkah yang bisa dilakukan adalah melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, dengan catatan tempat isolasi memenuhi standar seperti tersedianya ventilasi udara yang memadahi dan ruangan yang terpisah dari anggota keluarga lain. Isolasi mandiri dilakukan 10 hari sejak timbul gejala dan minimal tiga hari bebas gejala.
Pasien gejala ringan selanjutnya bisa melakukan terapi dengan mengkonsumsi oseltamivir atau favipiravir, azitromisin, vitamin C, vitamin D, dan zinc.
Gejala Pasien Covid-19 Sedang
Pasien Covid-19 dengan gejala sedang akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Demam
- Batuk kering ringan
- Fatigue atau kelelahan ringan
- Sakit kepala
- Anosmia atau kehilangan indera penciuman
- Ageusia atau kehilangan indera pengecapan
- Anoreksia atau gangguan selera makan
- Nyeri tulang
- Nyeri tenggorokan
- Pilek
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Muncul bercak merah pada kulit atau perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 20-30 kali per menit
- Saturasi oksigen kurang dari 95 persen
Cara penanganan pasien covid gejala sedang
Jika anda tergolong pasien bergejala sedang maka harus diambil tindakan medis di rumah sakit rujukan terdekat. Isolasi dilakukan sepuluh hari sejak timbul gejala dan minimal tiga hari bebas gejala.
Terapi bisa dilakukan dengan mengkonsumsi oseltamivir atau favipiravir, remdesivir 200 mg/V azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, vitamin D, dan zinc. Obat ditambah dengan antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan saran dari dokter, pengobatan komorbid bila ada, serta terapi O2 dengan arus sedang sampai tinggi.
Gejala Pasien Covid-19 Berat atau Kritis
Pasien Covid-19 dengan gejala berat atau kritis akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Mengalami gejala yang sama dengan pasien ringan atau sedang
- Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah frekuensi napas yang mencapai lebih dari 30 kali per menit dengan saturasi oksigen kurang dari 95 persen
- Sesak napas dengan distres pernapasan. Jika terlambat ditangani pasien bisa berpotensi mengalami gagal napas, syok sepsis atau peradangan di seluruh tubuh, hingga multiorgan failure
Cara penanganan pasien covid gejala berat atau kritis
- Pasien harus dibawa ke HCU atau ICU RS rujukan. Perawatan dilakukan oleh dokter sampai pasien dinyatakan sembuh.
- Selama perawatan pasien melakukan terapi dengan arahan dokter
- Dengan anjuran dokter, mengonsumsi obat-obatan, antara lain favipiravir, remdesivir 200 mg/V azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, vitamin D, dan zinc. Obat ditambah dengan antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan saran dokter, pengobatan komorbid bila ada
- Pemasangan ventilator
KAPAN HARUS ISOLASI MANDIRI DAN KAPAN HARUS KE RUMAH SAKIT?
Isolasi mandiri bisa dilakukan jika PCR positif dan tanpa gejala (sesak). Namun jika memiliki gejala sesak napas lebih dari 24 kali dalam satu menit dan saturasi oksigen < 94 persen harus dirujuk ke rumah sakit.
ISOLASI MANDIRI HARUS BERAPA LAMA?
Lamanya waktu isolasi mandiri diklasifikasikan menjadi 4, sebagai berikut:
- Tanpa gejala: 10 hari sejak pengambilan tes Covid-19.
- Gejala ringan: 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala apapun.
- Gejala sedang: 10 hari sejak timbul gejala ditambah 3 hari bebas gejala.
- Gejala berat: 1x PCR negatif ditambah 3 hari bebas gejala. Pemantauan lanjutan isolasi
mandiri 7 hari.
Covid-19? APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERPAPAR COVID-19?
Apa yang harus dilakukan jika terpapar Covid-19? Jika Anda mengalami gejala ringan seperti sesak napas, demam, dan batuk, ini yang harus dilakukan:
- Segera lakukan isolasi mandiri
- Menjauhkan diri dari kerumunan atau anggota keluarga lainnya
- Hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan panduan yang jelas
Hal ini perlu dilakukan karena setiap orang belum tentu mengalami ciri-ciri yang sama, terlebih untuk mereka yang memiliki penyakit bawaan.
Demikian penjelasan tentang apa itu masa inkubasi termasuk berapa hari lama masa inkubasi covid-19 dan apa gejala setelah terpapar covid-19.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!