Suara.com - Banyak orang berpikir hanya orang tua yang berisiko terkena Covid-19 parah dan gejala jangka panjang. Hal ini yang membuat banyak orang muda merawat Covid-19 mirip flu atau masuk angin biasa karena gejala yang ringan.
Padahal meskipun tidak parah, mantan pasien Covid-19 masih berisiko mengembangkan masalah kesehatan jangka panjang.
Melansir dari Healthshots, sebuah penelitian terhadap orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 selama gelombang pertama di Inggris menemukan mantan pasien Covid-19 empat kali lebih mungkin untuk dirawat kembali di rumah sakit dan delapan kali lebih mungkin meninggal.
Para peneliti menemukan mantan pasien Covid-19 sangat mungkin untuk mengembangkan diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa, meskipun orang cukup sehat dengan Covid-19, ia dapat mengalami komplikasi.
Sebuah penelitian di Sydney menemukan sepertiga orang dengan Covid-19 ringan hingga sedang mengalami gejala persisten yang berlangsung setidaknya dua bulan, termasuk kelelahan dan sesak napas. Lebih dari 10 persen lainnya mengalami gangguan fungsi paru.
Kantor Statistik Nasional Inggris telah menghitung sekitar satu dari tujuh orang yang tertular Covid-19 akan mengalami gejala persisten atau jangka panjang yang berlangsung setidaknya 12 minggu.
Mereka memperkirakan hampir satu juta orang saat ini hidup dengan gejala Covid-19 jangka panjang di Inggris dan 40 persen dari mereka telah hidup dengan kondisi tersebut selama lebih dari satu tahun. Dua pertiga melaporkan terkena dampak buruk dalam aktivitas sehari-hari mereka sebagai akibat dari Covid-19 yang berkepanjangan.
Penelitian tersebut juga memperkirakan 10.000 anak-anak dan 16.000 remaja di Inggris telah hidup dengan gejala jangka panjang Covid-19 setidaknya selama 12 minggu. Kondisi ini sangat umum sehingga Layanan Kesehatan Nasional Inggris membuka 15 klinik Covid-19 jangka panjang untuk anak-anak.
Baca Juga: Update COVID-19 Jabar 16 Juli, Depok dan Bekasi Paling Banyak Kasus Aktif
Untuk memastikan kondisi Anda usai terinfeksi Covid-19, para ahli mengimbau untuk melakukan tes di layanan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial