Suara.com - Bagi beberapa orang, berita atau informasi seputar Covid-19 bisa membuat stres hingga depresi. Apalagi berita mengenai Covid-19 di media massa dan media sosial kini penuh sesak dengan informasi tersebut.
Untuk menghindari risiko tersebut, Psikolog Ellyana Dwi Farisandy menyarankan masyarakat yang rentan stres untuk membatasi informasi terkait Covid-19.
Jika tidak, hal tersebut dapat berisiko menimbulkan masalah kecemasan dan perasaan mudah overthinking atau menyebakan berpikir berlebihan.
“Kita perlu membatasi ketika kita merasa terlalu kewalahan. Tapi, ketika kita mau membacanya, pastikan untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya,” ungkapnya saat dihubungi oleh Suara.com, Jumat (16/7/2021).
Ellyana mengatakan, terpapar berita Covid-19 berlebih juga bisa membuat seseorang mengalami psikosomatik yang dapat memengaruhi pikirannya.
Psikosomatik ini dapat dikatakan sebagai respon psikologis seseorang yang berdampak pada fisiologis individu. Karena gangguan tersebut, seseorang lebih mudah cemas bahkan juga stres.
"Ketika stres dan cemas, individu bisa mengalami pusing, demam, sakit kepala, diare, mual, muntah, dan sebagainya. Setiap orang tentu memiliki respons yang berbeda, dan itu normal sekali,” ungkapnya lebih lanjut.
Informasi terkait penambahan kasus positif dan kasus kematian akibat Covid-19 memang dituduh menyebabkan masyarakat semakin cemas. Belum lagi maraknya informasi PHK di masa pandemi, kelelahan bekerja dari rumah, rapat via zoom, dan terbatasnya interaksi sosial.
"Segala perasaan yang kita rasakan saat ini, dikarenakan situasi yang tidak kondusif. Dan itu normal sekali dirasakan,” ungkap Ellyana.
Baca Juga: Sulit Cari RS, Begini Kondisi Terkini Keluarga Tantri Kotak yang Positif Corona
Ia lalu memberikan tips menghindari cemas terhadap pemberitaan Covid-19 termasuk mengelola stres dan kecemasan individu.
"Kita bisa mengelola hal tersebut biar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari kita. Misalnya dengan cara mindfulness, bernapas, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan," terang Ellyana.
Selain itu, lanjut dia, perlu istirahat secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan aktivitas yang disukai. Meski upaya tersebut tidak mudah, tetap harus berusaha demi menjaga kesehatan jiwa dan mental.
"Pelan-pelan saja melakukan upaya tersebut,” pungkas Ellyana singkat.
Berita Terkait
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
-
Revolusi Senyap Melawan Kebisingan: Mengapa Kita Mendambakan Slow Living?
-
Cantik Luar Dalam: Bagaimana Perawatan Holistik Kecantikan dan Mental Jadi Solusi Baru?
-
Rahasia Sekolah Juara: Materi Eksklusif Kesehatan Fisik dan Mental Gratis untuk Guru SD - SMP
-
Bukan Lagi Salah Korban: Saatnya Menuntaskan Akar Bullying
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra