Suara.com - Saat cuaca panas, sebagian besar orang akan tergoda minum air dingin atau minum air es. Minum air memang salah satu cara paling baik untuk menjaga suhu tubuh pada tingkat yang bisa diterima gelombang panas.
Umumnya, ahli kesehatan merekomendasikan semua orang untuk minum air setidaknya 2 hingga 4 liter sehari dan sedikit lebih banyak ketika cuaca panas.
Tapi, beberapa orang akan menambahkan es batu agar lebih segar ketika cuaca panas. Beberapa orang lainnya mungkin sudah mengetahui dampak minum air dingin ketika cuaca panas.
Banyak orang telah mengingatkan orang lain untuk berhenti minum air dingin ketika cuaca panas melalui media sosial. Karena, minum air dingin atau minum air es bisa mengganggu kerongkongan yang menyebabkan gejala tak menyenangkan.
Gejala tak menyenangkan ini termasuk kram perut atau nyeri dada, yang merupakan gejala khas kejang esophagus. Orang-orang mengklaim gejala itu membuat tubuh menjadi syok.
Seorang pria pernah menceritakan kondisi tubuhnya yang muncul bintik-bintik, perut terasa sangat mual dan tangan serta kakinya kesemutan setelah minum air dingin ketika cuaca panas.
Ia beranggapan bahwa perbedaan suhu pada air minum dan cuaca telah membuat tubuh mendistribusikan kembali darah dari tangan, kaki dan kepala ke perut. Kondisi ini membuatnya mengalami hipotermia.
Tapi dilansir dari Express, para professional kesehatan tak percaya bahwa air adalah penyebab kondisi yang dialami pria tersebut dan orang-orang jarang pingsan dalam cuaca panas.
Para ahli percaya ada masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan seseorang bisa jatuh pingsan ketika cuaca panas, tak hanya karena minum air dingin.
Baca Juga: Bantah Covid-19 Buatan Manusia, Ini Penjelasan Peneliti China Soal Asal Usul Virus Corona
Pada kondisi yang paling parah, seperti kelelahan karena panas, dehidrasi dan lainnya juga bisa menyebabkan seseorang pingsan. Para ahli sepakat bahwa semua kondisi itu sangat meningkatkan risiko seseorang jatuh pingsan ketika cuaca panas.
Semua orang yang berada di bawah sinar matahari langsung mungkin akan merasa pusing, bila mereka melakukan aktivitas fisik mendadak. Heatstroke adalah risiko kesehatan khusus akibat kondisi ini sehingga orang-orang harus mewaspadainya.
Adapun penyebab serangan panas, antara lain:
- Mual
- Sakit kepala dan pusing
- Kebingungan
- Kehilang nafsu makan
- Keringat berlebihan
- Kram kaki, perut dan lengan
- Demam tinggi
- Detak jantung cepat dan pernapasan cepat
- Rasa haus yang berlebihan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda