Suara.com - Tambahan kasus positif Covid-19 Indonesia turun di bawah 50 ribu dalam lima hari terakhir. Namun penurunan kasus baru itu diikuti juga dengan berkurangnya jumlah testing harian yang dilakukan.
Data Satgas Penanganan Covid-19 tercatat sejak 18 Juli 2021 jumlah testing terus turun di bawah 140 ribu per hari. Padahal sebelumnya ditargetkan jumlah testing harian selama PPKM Darurat lebih dari 320 ribu per hari.
"Peningkatan testing perlu menjadi salah satu hal yang kita perhatikan. Jumlah penurunan orang yang diperiksa dalam empat hari terakhir perlu untuk segera dikejar. Karena semakin tinggi testing, maka semakin banyak kasus yang terdeteksi dan ditangani sejak dini," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Kamis (22/7/2021).
Peningkatan justru terjadi pada angka kematian. Wiku menyebut, dalam tujuh hari berturut-turut jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 selalu di atas seribu.
Update terbaru dari Satgas Penanganan Covid-19 per Kamis (22/7) sore bahkan menunjukan angka kematian mencapai rekor tertinggi selama pandemi dengan jumlah 1.449 jiwa dalam sehari.
Meski begitu, angka kesembuhan juga ikut meningkat, dalam dua hari terakhir rata-rata di atas 30 ribu. Tetapi, peningkatan angka kesembuhan saja tidak cukup.
"Kalau positif yang turun, angka kesembuhan yang meningkat harus diikuti dengan angka kematian yang turun juga," imbuh Wiku.
Data tersebut makin diperkuat dengan zona merah atau risiko tinggi di tingkat Kabupaten/Kota yang semakin banyak. Bahkan, menurut Wiku, terbanyak sepanjang pandemi, yaitu 180 Kabupaten/Kota.
Daerah itu didominasi dari provinsi Jawa Timur sebanyak 33 Kabupaten/Kota, Jawa Tengah 29 Kabupaten/Kota, dan Jawa Barat 21 Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Lab dan Faskes Kewalahan, Varian Delta Bikin Testing Sulit Capai Target Selama PPKM
Wiku menekankan, sebelum PPKM level 4 dicabut dan diberlakukan relaksasi secara bertahap, harus dilakukan peningkatan testing dan menurunkan angka kematian diseluruh daerah. Sehingga, otomatis jumlah daerah dengan tingkat risiko tinggi juga akan berkurang.
"Perkembangan yang sudah baik seperti kasus positif, kasus aktif, dan BOR (Bed Occupancy Rate) harian yang menunjukkan penurunan, serta kesembuhan yang meningkat, ini harus terus kita pertahankan. Dengan begitu zonasi risiko wilayah-wilayah yang saat ini berada di zona merah dapat segera membaik dan berpindah ke zona oranye dan zona kuning," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025