Suara.com - Kementerian Kesehatan alias Kemenkes RI angkat bicara terkait adanya daerah yang melaporkan kekurangan stok vaksin Covid-19.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menyebut hal ini terjadi akibat kebutuan vaksin yang lebih tinggi daripada stok yang dimiliki pemerintah.
"Di bulan Juli ini beberapa daerah mengatakan mereka belum bisa melakukan vaksin karena belum dikirim dari pusat karena memang jumlah vaksin yang kita terima 151,9 juta itu sebenarnya masih kurang lebih 30 persennya dari kebutuhan kita karena kebutuhan kita kan 462 juta dosis," kata Nadia dalam diskusi KPCPEN-FMB9, Selasa (27/8/2021).
Meski begitu, pemerintah sudah mendatangkan sekitar 173 juta dosis vaksin Covid-19, dengan rincian vaksin Sinovac 147,7 juta dosis baik bahan baku maupun vaksin jadi; Vaksin AstraZeneca 14,9 juta dosis; Vaksin Sinopharm 6 juta dosis; dan Vaksin Moderna 4,5 juta dosis.
"Jadi kalau total vaksin yang dalam bentuk setengah jadi maupun dalam bentuk jadi itu ada 173, tapi nanti setelah diolah jadi vaksin jadi, total yang kita miliki itu adalah 151,9 juta," ucapnya.
Nadia menyebut nantinya vaksin akan terus berdatangan sebanyak 130 juta dosis lagi dari Agustus hingga Desember untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.
"Tentunya ini akan semakin bertambah di Agustus nanti kurang-lebih akan ada 60 juta dosis, di September, Oktober, November, Desember sekitar 70 juta dosis," ungkap Nadia.
Sebelumnya, sejumlah kepala daerah mengeluhkan vaksinasi Covid-19 yang terhambat khususnya untuk penyuntikan dosis kedua karena stok vaksin habis belum dikirim dari Kemenkes.
Sejauh ini pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama sebanyak 45.278.549 orang (21.74 persen) dan baru 18.666.343 orang (8,96 persen) yang menerima dosis kedua atau selesai vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Susul Sinovac, Sinopharm Juga Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 di Brasil
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Berita Terkait
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Kasus Keracunan Meningkat, Makan Bergizi Gratis Kini dalam Pengawasan Ketat!
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
Melalui MPPDN, Mendagri Tegaskan Dukungan Terhadap Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!