Suara.com - Penyakit kanker disebut tidak sebagai faktor risiko terjadinya infeksi Covid-19. Data pada rumah sakit rujukan Covid-19 RSUP Persahabatan menunjukan, tidak banyak pasien Covid-19 dengan komorbid kanker.
Data terakhir pada Mei 2021 tercatat, pasien Covid tanpa komorbid kanker ada sebanyak 85 orang. Sementara pasien dengan komorbid kanker hanya enam orang. Jumlah terbanyak pasien kanker yang terinfeksi Covid-19 terjadi pada Januari 2021, yakni mencapai 13 orang.
"Ini bukti bahwa tidak banyak pasien kanker (terinfeksi Covid), padahal kan RS Persahabatan merupakan rujukan kanker paru. Jadi enggak banyak penderita covid yang masuk dengan kanker. Karena RS Persahabatan tidak menerima yang lain, hanya untuk covid," kata Dokter spesialis Pulmonologi Prof dr. Elisna Syahruddin, PhD. Sp.P (K)., dalam webinar bersama Yayasan Kanker Indonesia, Rabu (28/7/2021).
Sebelum ada pandemi Covid-19, pasien kanker yang tengah menjalani kemoterapi juga telah terbuasa menjaga diri dari risiko paparan penyakit lain.
"Orang yang kanker sudah tahu dokternya akan mengatakan kalau sedang kemo jangan kemana-mana karena berisiko terkena infeksi lain, termasuk Covid. Jadi rata-rata orang yang kanker sudah menjaga dirinya. Makanya kita enggak banyak pasien kanker yang kena covid," kata prof Elisna.
Kondisi pandemi sendiri tidak menambah kecemasan maupun stres bagi pasien kanker. Dati survei yang dilakukannya sendiri terhadap 355 pasien kanker, Prof Elisna menyampaikan bahwa mereka ternyata sudah terbiasa mengelola stres dengan kondisi kankernya sendiri.
"Saya buat penelitian, kita tanya kepada pasien kanker, apa mereka stres dengan kondisi Covid, ternyata jawabannya nggak. Karena dia sudah stres dengan kondisi kankernya sendiri. Jadi sudah terlatih dalam mengelola stres. Ketika ada Covid, jadi enggak terlalu berat," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?