Suara.com - Pemerintah Vietnam akan memperketat pembatasan, di tengah lonjakan kasus baru Covid-19.
Dilansir ANTARA, pembatasan warga dan pengetatan perbatasan dilakukan ketika kasus baru mencapai lebih dari 6.000 selama tujuh hari berturut-turut.
Setelah sukses menahan laju sebaran virus cukup lama selama pandemi, Vietnam menghadapi rekor kenaikan infeksi harian sejak terjadi lonjakan kasus pada akhir April.
Vietnam melaporkan 6.559 kasus baru COVID-19 pada Rabu, sehingga totalnya mencapai lebih dari 120.000 sejak awal pandemi.
Sekitar 450.000 orang di negara berpenduduk 98 juta jiwa itu telah divaksinasi penuh, menurut data resmi.
Pemerintah telah menerapkan pembatasan ketat terhadap pergerakan warga di sepertiga luas wilayah negara itu, termasuk pusat bisnis Kota Ho Chi Minh di selatan dan ibu kota Hanoi di utara.
"Hanoi akan memberlakukan aturan yang lebih ketat di kawasan-kawasan berisiko tinggi untuk melawan wabah," kata ketua kota Chu Ngoc Anh dalam sebuah pernyataan.
Otoritas di Kota Ho Chi Minh mengatakan kota mereka mungkin perlu memperpanjang periode jaga jarak sosial hingga satu atau dua minggu setelah 1 Agustus ketika kasus infeksi terus meningkat.
Akibat wabah yang meluas, Majelis Nasional, lembaga legislatif negara itu, memutuskan untuk mempersingkat masa sidang di Hanoi selama tiga hari yang berakhir pada Rabu.
Baca Juga: Luhut: Teknik Tracing Jadi Kunci Deteksi Penyebaran Covid-19
Pihak berwenang telah bergegas untuk mengisolasi sementara ruang pertemuan dan melakukan tes pada jurnalis yang meliput acara penutupan setelah ditemukan satu kasus suspek COVID-19, kata sejumlah saksi.
Wabah terbaru telah meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk menjaga persediaan vaksin dan mempercepat imunisasi.
Vietnam telah menerima lebih dari 14 juta dosis vaksin COVID-19 dari beragam sumber, termasuk donasi, skema berbagi-vaksin global COVAX dan pengadaan sendiri.
Sebuah berita terkait pernyataan pemerintah Inggris tentang donasi 9 juta vaksin menyebutkan bahwa kerajaan itu akan menyumbang 450.000 dosis vaksin AstraZeneca ke Vietnam. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Media Vietnam Remehkan Malaysia, Waspadai Indonesia di SEA Games 2025
-
Media Vietnam Curiga Wasit Ma Ning Punya Dendam Pribadi ke Timnas Indonesia
-
Tagar KluivertOut Menggema, Media Vietnam Kembali Soroti Keputusan PSSI Pecat STY
-
Media Tetangga Miris Lihat Kemunduran Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert
-
Beda Perlakuan Vietnam dan Indonesia Soal BBM Etanol 10 Persen: Ngebut vs Maraton
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?