Suara.com - Warganet tengah ramai dengan isu adanya influencer yang diduga telah mendapat dosis ketiga vaksin Covid-19 atau vaksin booster merek Moderna.
Di media sosial, Ketua Tim Mitigasi Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djurban telah buka suara.
Dirinya menyayangkan jika hal tersebut terbukti benar. Baca cuitan aslinya di sini.
"Saya berharap dugaan itu tidak benar. Kalau benar, ya amat disayangkan, karena masih ada dokter-dokter yang dilaporkan belum mendapat vaksinasi dua kali. Misalnya di Purwokerto," kata prof. Zubairi dikutip dari tulisannya di akun Twitter pribadinya, Kamis (29/7/2021).
Menurutnya, pemberian vaksin booster juga harus sama dengan urutan program vaksin pertama. Yaitu tenaga kesehatan, dokter, lalu orang-orang yang ada di pelayanan publik.
Sebab, alih-alih membagikan suntikan ketiga pada kelompok umum, Profesor Zubairi mengungkap bahwa jumlah populasi yang sudah divaksinasi di Indonesia belum sampai 10 persen.
Artinya, masih banyak orang yang belum divaksinasi bahkan satu dosis pun.
Meski begitu, Profesor Zubairi menegaskan dirinya tidak mempermasalah kelompok influencer mendapatkan booster vaksin Covid-19. Tetapi, asalkan seluruh populasi di Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksin dua dosis.
"Namun, kita juga jangan terlalu reaktif. Tunggu saja kebenarannya dari penelusuran Kemenkes tentang kejadian itu," pungkasnya.
Dari foto beredar, diduga vaksinasi booster dilakukan di DPRD DKI Jakarta. Akan tetapi, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi belum bisa memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Adat Banyak yang Belum Divaksin Covid-19 Gara-gara Syarat NIK KTP
"Masih ditanyaka ke DKI," ucapnya saat dihubungi suara.com, Kamis (29/7).
Ia menegaskan bahwa vaksin Moderna, yang sejak awal kedatangannya telah dipastikan untuk booster tenaga kesehatan, masih tersedia stok dengan cukup.
Vaksin Moderna tersebut dikirim dari Amerika Serikat ke Indonesia secara bertahap, beberapa waktu lalu, dengan total 4,5 juta dosis.
Sementara itu, diketahui target tenaga kesehatan yang akan mendapat booster vaksin, berdasarkan data vaksinasi dosis pertama hanya sekitara 1,5 juta orang.
"Sisa stok masih untuk cadangan nakes," kata Nadia saat ditanya mengenai sisa stok vaksin Moderna yang terpakai untuk tenaga kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025