Suara.com - Virus corona SARS Cov-2 varian Delta sering disebut menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di banyak negara. Ditemukan pertama kali di India pada akhir 2020, varian Delta saat ini telah menyebar hingga lebih dari 100 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian tersebut memiliki kelebihan mampu bertransmisi lebih cepat antar tubuh manusia sehingga penularan jadi lebih cepat terjadi.
Belum usai lonjakan kasus yang disebabkan varian Delta, belum lama ini para ilmuwan kembali menemukan mutasi baru yang kemudian disebut varian delta plus, juga dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY.1.
Perbedaan varian Delta dengan Delta Plus
Dikutip Medical News Today, varian delta plus termasuk turunan dari varian delta. Satu-satunya perbedaan yang diketahui merupakan mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.
Mutasi itu sebenarnya sudah ditemukan pada varian beta dan gamma, yang pertama kali diidentifikasi oleh peneliti di Afrika Selatan dan Brasil.
WHO menyatakan, varian Delta plus diperkirakan belum tersebar di banyak negara.
"Tapi, Delta dan varian lain yang menjadi perhatian tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi, karena mereka telah menunjukkan peningkatan penularan,” tambah WHO.
India telah melabeli varian Delta sebagai varian yang menjadi perhatian. Konsorsium SARS Cov-2 pada Genomics (INSACOG) negara itu, terdiri dari 28 laboratorium, melakukan pengurutan seluruh genom virus SARS Cov-2 dan varian yang berkembang, termasuk juga mengikuti evolusi delta plus.
Baca Juga: Varian Delta Masuk 7 Provinsi, Paling Banyak di Jakarta, di Bali ada 8 Kasus
Berikut kelebihan varian Delta plus yang dikhawatirkan oleh NSACOG:
- Peningkatan transmisibilitas
- Ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru
- Potensi pengurangan respons antibodi monoklonal
Kemampuan menyebar lebih cepat oleh varian Delta plus terjadi akibat adanya mutasi pada protein virus. Protein lonjakan bertanggung jawab untuk mengikat reseptor permukaan sel, sehingga virus bisa masuk ke dalam tubub. Mutasi protein juga dapat memperkuat interaksi tersebut.
Kelompok orang yang berisiko terinfeksi varian Delta plus
Mutasi Delta plus sebenarnya termasuk dalam varian lain juga. Namun para ahli mengatakan kemungkinan Delta plus bukan menjadi sumber kekhawatiran baru.
"Delta plus memiliki sedikit kelebihan dalam menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang pernah terinfeksi atau imunitas, juga belum divaksinasi lengkap," kata Ahli virologi dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana Dr. Jeremy Kamil.
Namun ia juga mencatat bahwa Delta plus tidak jauh berbeda dengan varian delta sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan