Suara.com - Masa remaja merupakan masa dalam mencari jati diri. Apalagi remaja juga cenderung labil dalam membuat keputusan.
Masalahnya, remaja adalah masa di mana anak pertama kali merasakan jatuh cinta dengan seseorang. Maka sangat mungkin bagi remaja kesulitan menjaga batasan dalam hubungan percintaan yang baru mereka mulai.
Hal ini diungkap oleh Psikologi Klinis Hilda Rosa Ainiyah. Kata Hilda, ada beberapa batasan yang harus dijaga remaja saat berpacaran, salah satunya kontak seksual sebelum menikah.
“Kalau remaja punya batasan seksual, dia tidak akan berhubungan seksual sebelum menikah. Ketika dia konsisten dan memegang teguh batasan itu, maka dia tidak akan diperlakukan oleh pacarnya secara seksual. Berbeda dengan remaja yang punya batasan masih ambang-ambang,” ungkapnya saat dihubungi Suara.com, Sabtu (31/7/2021).
Saat seorang remaja memiliki prinsip dan batasan, lanjut Hilda, maka ia sulit diperlakukan semena-mena oleh pasangannya. Sebaliknya, jika batasan masih belum dipahami, perlakuan buruk dari pacar bisa saja terjadi.
Dan saat remaja memiliki hubungan dengan pasangan yang lebih dewasa, Hilda tak memersalahkan itu asal perilaku tetap terjaga.
"Jadi boleh atau tidak boleh, itu bukan batasan sosial. Tapi di perilakunya,” ungkapnya lebih lanjut.
Remaja harus tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Sehingga hal ini bisa menjadi cara senagai upaya perlindungan diri agar hubungan pacara remaja tidak bablas dan kehilangan arah.
“Kalau batasan itu di ilmu psikologi namanya boundaries. Jadi batasannya bukan dari usia, melainkan dari perilakunya. Itu yang perlu dicatat, seperti batasan finansial, emosional, fisik, dan masih banyak lagi batasannya. Dan itu akan melindungi kita untuk tidak terlibat lebih jauh di luar batasan kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Putus Cinta 10 Bulan Pacaran, Bocil Ini Menangis Sesenggukan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas