Suara.com - Vaksinasi dua kali menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak hanya menurunkan risiko keparahan Covid-19, tapi juga menghindari kematian.
Menkes Budi mengungkap data vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dari Maret hingga Juni 2021, terlihat tidak ada satupun pasien Covid-19 yang meninggal usai mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis.
"Kalau sudah 2 kali vaksin dari 78 orang pasien Covid-19 yang masuk dirawat di rumah sakit, tidak ada yang wafat (0 persen)," ujar Menkes Budi saat konferensi pers, Senin (2/8/2021).
Sedangkan untuk data orang yang sudah divaksinasi Covid-19 belum lengkap atau baru mendapat suntikan dosis pertama data menunjukkan dari 53 pasien Covid-19 yang masuk, ada 1 hingga 2 orang atau 1,9 persen yang meninggal.
Angka kematian setelah divaksinasi ini, sangat berbeda jauh dengan orang yang belum divaksinasi Covid-19, dari 618 orang yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 88 pasien atau 14,2 persen meninggal dunia.
"Ini salah satu contoh kita melakukan analisa di level rumah sakit," imbuh Menkes Budi.
Data yang hampir serupa juga tercermin di DKI Jakarta. Diumumkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengungkap jika risiko kematian karena terinfeksi Covid-19 setelah divaksinasi sangatlah kecil, yakni 0,013 persen atau setara 13 per 100.000 penduduk DKI Jakarta.
Kabar baik juga terjadi di Jawa Barat, di mana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi, cenderung memiliki angka kematian yang rendah.
"Ini menunjukkan jika vaksinasi bukan membuat kebal seperti Superman, tidak, tetap bisa menular. Tapi orang yang parah sakitnya jadi sedang, sedang jadi ringan, dan ringan jadi tanpa gejala. Karena antibodinya sudah dilatih dan dibentuk dari vaksinasi tersebut," pungkas Menkes Budi.
Baca Juga: Akses Vaksinasi Difabel Masih Sulit, Pemkot Baru Sasar 9.000-an Orang dari Kelompok Rentan
Berita Terkait
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025