Suara.com - Beberapa waktu lalu muncul kekahwatiran risiko pembekuan darah pada sejumlah orang yang mendapat vaksin AstraZeneca sindroma trombosis dengan trombositopenia (TTS). Ini sempat membuat banyak orang enggan untuk divaksin.
Kini sebuah studi terbaru mengatakan bahwa kasus pembekuan darah yang sangat langka usai dosis kedua vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanding dengan yang mungkin terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi.
Dalam keterangan yang diterimas Suara.com, Selasa, (3/7/2021), data yang diterbitkan di The Lancet hari ini, menunjukkan bahwa perkiraan tingkat kejadian TTS setelah dosis kedua Vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah 2,3 per satu juta orang yang divaksin, sebanding dengan tingkat kejadian yang diamati pada populasi yang tidak divaksinasi.
Sedangkan setelah dosis pertama tingkat kejadian diperkirakan 8,1 per satu juta orang yang divaksin. Tingkat kejadian setelah dosis kedua sebanding dengan kejadian secara alami yang diamati pada populasi yang tidak divaksinasi.
Sir Mene Pangalos, Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, mengatakan, vaksin COVID-19 AstraZeneca efektif melawan semua tingkat keparahan COVID-19 dan memainkan peran penting dalam memerangi pandemi.
Hasil ini mendukung pemberian dua dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca sesuai dengan yang telah diindikasikan, kecuali apabila terjadi TTS setelah pemberian dosis pertama.
"Vaksin Covid19 AstraZeneca dapat membantu memberikan perlindungan terhadap Covid-19 termasuk terhadap varian baru yang kini sedang meningkat.” kata Pangalos
Analisis ini dilakukan menggunakan database keamanan global AstraZeneca, yang mencatat semua efek samping yang dilaporkan secara spontan dari penggunaan obat-obatan dan vaksinnya di dunia nyata, di seluruh dunia.
Kejadian TTS yang dilaporkan secara global dimasukkan hingga tanggal batas 30 April, yang terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua Vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Baca Juga: Hits Kesehatan: Manfaat Makan Pete, Kota Beijing Lockdown Lagi
Hasil analisis ini sejalan dengan laporan terbaru dalam Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Yellow Card Report, sistem yang digunakan Inggris untuk mengumpulkan dan memantau informasi tentang masalah keamanan, yang juga menunjukkan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua.2
Tidak ada faktor risiko spesifik atau penyebab pasti TTS setelah vaksinasi COVID-19 yang telah teridentifikasi, dan AstraZeneca terus melakukan dan mendukung investigasi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan mekanismenya.
Selain itu, peristiwa yang sangat langka ini dapat dihindari apabila gejala segera diidentifikasi dan diobati dengan tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan