Suara.com - Long Covid-19 syndrome atau gejala sisa usai sembuh dari infeksi virus corona bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satunya bisa menghambat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 lantaran masih demam, sakit tenggorokan, hingga batuk.
Alhasil timbul pertanyaan, bolehkah orang dengan long Covid-19 disuntik vaksin Covid-19? Jawabannya bisa.
Diungkap Dokter Spesialis Anak, Kurniawan T. Kadafi, Sp.A(K) orang dengan long Covid-19 boleh menerima suntikan vaksin, dengan syarat ia sudah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit atau sudah menjalani isolasi mandiri (isoman) minimal 14 hari.
Adapun jarak vaksinasi minimal tiga bulan setelah selesai isoman dan sembuh dari Covid-19. Tidak masalah jika gejala long Covid-19 masih dirasakan, ia tetap boleh menerima vaksin Covid-19. Apalagi gejala long Covid-19 kronik bisa terjadi selama enam bulan lamanya.
Pendapat ini dikemukakan dr. Kurniawan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan periode Juni hingga Desember 2020, terkait penyintas Covid-19 yang mengalamin gejala sisa, lalu divaksinasi pada Januari hingga Februari 2021.
Hasilnya kata dr. Kurniawan, vaksinasi pada penyintas Covid-19 yang mengalami gejala sisa, tidak terbukti kondisinya semakin berat atau parah. Namun menunjukan sebaliknya, vaksinasi mempercepat pemulihan gejala long Covid-19.
"Justru yang dilakukan vaksinasi secara jumlah ada terjadi perbaikan. Jadi keluhan kelelahan dan batuk setelah divaksinasi pada usia dewasa (18 hingga 59 tahun), justru mengalami perbaikan secara klinis. Perbandingannya jadi 23 persen pada kelompok tervaksinasi dan 15 persen pada kelompok yang tidak tervaksinasi," ujar dr. Kurniawan dalam IG Live bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu.
Penelitian ini juga ditimpali oleh seorang ahli mikrobiologi, yang mengatakan jika vaksin yang disuntikan bisa mengedukasi dan mengajarkan sel kekebalan tubuh untuk memperbaiki inflamasi atau peradangan akibat virus.
"Dan apabila keluhan itu disebabkan karena virus yang masih ada, vaksin itulah yang bertanggungjawab untuk menghancurkan virus itu," pungkas dr. Kurniawan.
Baca Juga: Soal Vaksinasi Masyarakat Adat, DPR Minta Pemerintah Fleksibel dalam Urusan Administrasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara