Suara.com - Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat agar tak perlu repot-repot mencari dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster.
Kata Reisa, mau mendapatakan suntikan berapa kali pun, hal itu tak akan menyelesaikan wabah virus corona penyebab sakit Covid-19. Kata Reisa, hal yang penting adalah pemerataan cakupan vaksinasi di masyarakat.
"Terpenting adalah memastikan semua saudara-saudara sebangsa kita mendapatkan vaksin Covid-19. Bukan bagaimana kita mendapatkan suntikan tambahan, bukan saatnya kita mencari cara mendapatkan dosis booster," kata Reisa dalam konferensi pers daring, Rabu (4/8/2021).
Ia melanjutkan, organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan cakupan vaksinasi minimal 70 persen untuk bisa membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Dengan begitu, hal yang paling penting untuk mengendalikan wabah saat ini adalah menyuntikkan vaksin ke sebanyak mungkin orang.
"Dalam sejarah imunisasi dan vaksinasi, individu yang disuntik berkali-kali pun tidak akan mampu menghentikan wabah. Yang harus terjadi adalah pembentukan imunitas bersama," tambah Reisa.
"Bagaimana kita sudah mengalahkan wabah cacar dan polio dahulu dan sekarang sudah tidak ada lagi di Indonesia, bukan karena satu orang yang di vaksin berkali-kali tapi karena puluhan juta orang di vaksin bersama-sama dalam waktu yang singkat," imbuhnya.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai dokter itu mengingatkan, dari 200 juta lebih sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia, baru 48,4 juta orang yang mendapat suntikan vaksin dosis pertama.
Ia menekankan bahwa kunci sukses vaksinasi merupakan merata dan setara untuk melindungi sesama. Sama halnya dengan prinsip setelah divaksinasi Covid-19, tetap harus taat dan disiplin protokol kesehatan.
Baca Juga: Ayah dan Ibunya Meninggal Dunia Berdekatan, Irwansyah: Allah Lebih Sayang Mereka
"Tidak elok kalau kita hanya memikirkan prioritas diri sendiri atau kelompok saja. Lebih baik fokus saling bantu meratakan vaksin untuk semua sasaran di Indonesia. Apakah ideal kalau masih banyak yang belum dapat, lalu kita memikirkan suntikan berikutnya?" ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025