Suara.com - Update Covid-19 global pagi ini tercatat ada sebanyak 672.833 kasus baru. Di waktu yang sama, jumlah orang meninggal juga bertambah 9.946 jiwa.
Mengutip data dari situs worldometers per Kamis (5/8) pukul 07.00 WIB, total kasus Covid-19 sejak awal wabah telah mencapai 200,92 juta dengan angka kematian 4,26 juta jiwa.
Sejak beberapa hari terakhir, laporan kasus baru kembali didominasi Amerika Serikat yang telah sempat alami penurunan jumlah infeksi hingga 10 ribu per hari. Tetapi pagi ini, AS tercatat kembali laporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 108.609 kasus.
Catatan suara.com, terakhir kali AS melaporkan kasus baru lebih dari 100 ribu dalam sehari pada awal Februari 2021. Setelah itu, secara bertahap, jumlah infeksi Covid-19 harian di AS mulai turun hingga mencapai di bawah 10 ribu per hari.
Bahkan saat itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sempat membolehkan warganya yang sudah divaksinasi Covid-19 untuk tidak memakai masker di area terbuka.
Namun, memasuki Juni 2021, kasus positif infeksi virus corona di AS juga perlahan naik hingga di atas 10 ribu. Dan pada Juli 2021, telah lebih dari 50 ribu per hari.
Akhir Juli lalu, pemerintah setempat kemudian kembali menekankan pemakaian masker di area publik kepada warganya.
Orang Amerika yang telah divaksinasi penuh Covid-19 tetap harus kembali mengenakan masker di tempat umum dalam ruangan, terutama di daerah dengan kondisi wabah virus corona varian Delta.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga merekomendasikan semua siswa dan guru di taman kanak-kanak hingga SMA agar memakai masker, baik sudah divaksin maupun belum.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 3 Agustus: Positif 1.601, Sembuh 2.506, Meninggal 70
CDC mengatakan, anak-anak harus kembali belajar tatap muka pada musim gugur dengan strategi pencegahan yang tepat.
"Di daerah dengan transmisi substansial dan tinggi, CDC merekomendasikan agar individu yang divaksinasi lengkap memakai masker di tempat umum dalam ruangan untuk membantu mencegah penyebaran Delta dan melindungi orang lain," kata CDC dikutip dari Channel News Asia.
CDC menyebutkan bahwa 63 persen negara bagian AS memiliki tingkat penularan tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan